22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

7. Brāhmaṇasaṃyutta: Catatan Kaki (465)<br />

Sementara deva itu membanggakan bentuk-bentuk—bentukbentuk<br />

yang menghias istananya—Subrahmā mencelanya dengan<br />

mengambil “bentuk” sebagai makna teknis, sebagai yang<br />

pertama dari lima kelompok unsur kehidupan, dan mengungkapkan<br />

bahayanya.<br />

399. Kisah Kokālika diceritakan di bawah 6:10.<br />

400. Spk: Seorang yang tidak terukur (appameyyaṃ) adalah Arahanta;<br />

seseorang mengukurnya dengan menentukan, “ia memiliki moralitas<br />

sebanyak ini, konsentrasi sebanyak ini, kebijaksanaan sebanyak<br />

ini.” Spk-pṭ: kondisi yang dijadikan ukuran (pamāṇakara)<br />

adalah nafsu, kebencian, dan kebodohan, dan dengan pelenyapannya<br />

adalah tidak mungkin “mengukur” Arahanta dari nafsu,<br />

dan seterusnya. Sehubungan dengan ini, baca 41:7 (IV 297,11-14<br />

= MN I 298,8-11).<br />

401. Dalam Be dan Ee1 & 2, nama bhikkhu ini ditulis “–modaka–”.<br />

Ia adalah seorang pembelit yang bergabung dengan Devadatta<br />

dalam melakukan aksi memecah-belah Saṅgha. Spk menjelaskan<br />

akissava, dalam pāda d, sebagai nipaññā, kissava sama dengan<br />

paññā. Spk-pṭ menurunkan kissava, mungkin oleh “etimologi<br />

rakyat”, dari “yang dengannya seseorang mendengarkan sesuatu”<br />

(kinti suṇāti etāya ti), yaitu mempelajari apa yang bermanfaat<br />

dan tidak bermanfaat, dan sebagainya.<br />

402. Dalam Be, nama deva ini adalah Turu. Spk menjelaskan bahwa<br />

dalam kelahiran lampaunya, ia adalah penahbis Kokālika; ia meninggal<br />

dunia sebagai Yang-tidak-kembali dan terlahir kembali di<br />

alam brahmā. Ia mendengar tentang usaha Kokālika memfitnah<br />

Sāriputta dan Moggallāna, , dan datang untuk menasihatinya untuk<br />

meninggalkan perilakunya yang tidak baik.<br />

403. Karena Sang Buddha telah menyatakan bahwa Tudu adalah seorang<br />

Yang-tidak-kembali, Kokālika mencelanya karena muncul<br />

kembali di alam manusia. Brahmā Yang-tidak-kembali tentu saja<br />

tidak terlahir kembali di alam manusia, namun ia dapat memperlihatkan<br />

dirinya kepada manusia. Spk mengatakan: “Ia tidak<br />

melihat bisul di keningnya sendiri, namun ia berpikir bahwa ia<br />

sebaiknya mencelaku karena jerawat sebesar biji sawi.” Kemu-

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!