22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

(392) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

karena tidak dapat diisi dan jurang karena tidak ada pijakan.<br />

Satu akarnya (ekamūla) adalah ketidaktahuan; dua pusaran air<br />

(dvirāvaṭṭa) adalah pandangan eternalis dan nihilis. [Spk-pṭ: Keinginan<br />

akan kehidupan berputar melalui pandangan eternalis;<br />

keinginan akan pemusnahan melalui pandangan nihilis.] Tiga<br />

noda (timaa) adalah nafsu, kebencian, dan kebodohan; lima sambungan<br />

(pañcapatthara), lima untai kenikmatan indria; dan dua<br />

belas arus air (dvādasāvaṭṭa), enam landasan indria internal dan<br />

eksternal.<br />

Ñāṇananda mengusulkan interpretasi alternatif atas beberapa<br />

istilah ini: sehubungan dengan 36:4, ia mengartikan jurang sebagai<br />

perasaan sakit, dan sehubungan dengan 35:228, samudra<br />

sebagai enam landasan indria. Dua pusaran air adalah perasaan<br />

menyenangkan dan perasaan menyakitkan; satu akar, kontak.<br />

Untuk lengkapnya, baca SN-Anth 2:63-66.<br />

99. Spk: Memiliki nama yang sempurna (anomanāma): nama yang tanpa<br />

cacat, nama yang lengkap, karena Beliau (Sang Buddha) memiliki<br />

semua kualitas (baca juga v. 927c dan n. 653). Sang petapa<br />

bertujuan halus (atau “makna-makna”: nipuṇatthadassiṃ): karena<br />

ia melihat yang halus, makna-makna yang sukar dipahami<br />

seperti keragaman kelompok-kelompok unsur kehidupan, dan<br />

sebagainya. Ia adalah pemberi kebijaksanaan (paññādadaṃ) dengan<br />

mengajarkan jalan praktik bagi pencapaian kebijaksanaan.<br />

Menapak di jalan mulia (ariye pathe kamamānaṃ): bentuk kalimat<br />

ini digunakan sehubungan dengan masa lampau, karena Sang<br />

Bhagavā telah berjalan di sepanjang jalan mulia di tempat pencapaian<br />

Penerangan Sempurna; Beliau tidak berjalan di sana lagi<br />

pada saat ini.<br />

Saya mempertanyakan penjelasan Spk sehubungan dengan<br />

nipuṇattha, yang sepertinya merujuk pada attha dalam pengertian<br />

tujuan, yaitu Nibbāna.<br />

100. Spk menceritakan kisah yang melatarbelakangi: Dalam kehidupan<br />

sebelumnya, deva ini adalah seorang bhikkhu yang terlalu<br />

bersemangat, yang mengabaikan tidur dan makan untuk memperhatikan<br />

objek meditasinya. Karena semangat yang berlebihan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!