22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

(330) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

882. “‘Ketika ia mencapai penyembuhan bagi keduanya—<br />

Untuknya dan orang lain—<br />

Orang-orang yang menganggapnya dungu<br />

Adalah tidak terampil dalam Dhamma.’<br />

“Demikianlah, Para bhikkhu, jika Sakka, raja para deva, hidup dari<br />

buah kebajikannya sendiri, menjalankan kekuasaan dan pemerintahan<br />

tertinggi atas para deva Tāvatiṃsa, menjadi seorang yang memuji<br />

kesabaran dan kelembutan, maka seberapa layaknya hal ini bagi<br />

kalian, yang telah meninggalkan keduniawian dalam Dhamma dan<br />

Disiplin yang telah dibabarkan sedemikian baik, untuk menjadi sabar<br />

dan lembut.”<br />

5 (5) Kemenangan dengan Nasihat yang Disampaikan dengan Baik<br />

Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, suatu ketika di masa lampau, para<br />

deva dan para asura sedang bersiap-siap untuk suatu pertempuran.<br />

Kemudian Vepacitti, raja para asura, berkata kepada Sakka, raja para<br />

deva: ‘Raja deva, biarlah kemenangan ditentukan oleh nasihat yang<br />

diucapkan dengan baik.’ [Dan Sakka menjawab]: ‘Vepacitti, biarlah<br />

kemenangan ditentukan oleh nasihat yang diucapkan dengan baik.’”<br />

“Kemudian, Para bhikkhu, para deva dan para asura menunjuk<br />

suatu panel hakim, dan berkata: ‘orang-orang ini akan memastikan<br />

apa yang diucapkan dengan baik dan apa yang diucapkan dengan<br />

buruk oleh kita.’”<br />

“Kemudian Vepacitti, raja para asura, berkata kepada Sakka, raja<br />

para deva: ‘Ucapkan sebuah syair, Raja para deva.’ Ketika hal ini<br />

dikatakan, Sakka berkata kepada Vepacitti; ‘Engkau, Vepacitti, sebagai<br />

deva senior di sini, ucapkanlah sebuah syair.’” 619 [223] Ketika ini<br />

dikatakan, Vepacitti, raja para asura, melantunkan syair:” 620<br />

883. “‘Si dungu akan lebih banyak lagi melepaskan kemarahannya<br />

Jika tidak ada seorang pun yang melawannya.<br />

Karena itu, dengan hukuman drastis<br />

Sang bijaksana seharusnya mengendalikan si dungu.’”<br />

“Ketika, Para bhikkhu, Vepacitti, raja para asura, mengucapkan syair

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!