22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

7. Brahmaṇasaṃyutta (261)<br />

Kemudian Brahmana Sundarika Bhāradvāja mendekati Sang<br />

Bhagavā dan berkata kepada-Nya: “Apakah kelahiran Yang Mulia?”<br />

[Sang Bhagavā:]<br />

638. “Jangan tanyakan kelahiran, tapi tanyakan perilaku:<br />

Api sesungguhnya dihasilkan dari kayu apa pun.<br />

Seorang bijaksana yang teguh, walaupun dari keluarga<br />

rendah,<br />

Adalah berdarah murni yang dikendalikan oleh rasa malu. 448<br />

639. “Pemberi korban harus mengundang yang satu ini:<br />

Seorang yang jinak oleh kebenaran, sempurna dalam<br />

menjinakkan,<br />

Yang telah mencapai pengetahuan terakhir,<br />

Kemudian ia melakukan persembahan tepat pada<br />

waktunya<br />

Kepada seorang yang layak menerima persembahan.” 449<br />

<br />

[Brahmana Sundarika Bhāradvāja:]<br />

640. “Tentu saja pengorbananku dilakukan dengan baik<br />

Karena aku berjumpa dengan seorang Guru-Pengetahuan.<br />

Karena aku belum pernah bertemu mereka yang seperti-Mu<br />

Orang-orang lain memakan kue persembahan.<br />

“Silakan Guru Gotama makan, seorang brahmana yang layak<br />

menerimanya.”<br />

[Sang Bhagavā:]<br />

641-42. “Makanan yang diperoleh setelah syair-syair dilantunkan<br />

… (syair – 636-37) …<br />

Karena Beliau adalah ladang bagi ia yang mencari jasa.”<br />

<br />

“Kalau begitu, Guru Gotama, haruskah aku memberikan kue<br />

persembahan ini kepada orang lain?”<br />

“Aku tidak melihat siapa pun, Brahmana, di dunia ini dengan para

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!