22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

(502) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

536. Spk: “Pengetahuan itu” ( taṃ ñāṇaṃ) adalah pengetahuan Empat<br />

Kebenaran Mulia. Dalam pāda a dari syair berikutnya, , saya bersama<br />

Se dan Ee1 & 2 membaca bhetvā, bukannya chetvā dalam<br />

Be.<br />

537. Sepertinya bahwa sementara dua syair sebelumnya menggam-<br />

barkan Arahanta, syair ini menggambarkan sekha, pelajar, yang<br />

masih berusaha untuk mencapai Nibbāna.<br />

538. Spk mengemas cheta dengan migaluddaka, pemburu rusa. Ia telah<br />

pergi pagi itu untuk berburu dan sedang mengejar seekor rusa<br />

ketika ia menghampiri bhikkhu ini yang sedang bermeditasi di<br />

hutan. Bhikkhu itu hendak mengajarkannya Dhamma, tetapi<br />

walaupun pemburu itu melihat dengan matanya dan mendengar<br />

dengan telinganya, namun pikirannya masih berlari mengejar<br />

rusa.<br />

539. Geiger menangkap makna: “Sepertinya devatā yang tidak puas<br />

dengan kehidupan monastik telah menguasai para bhikkhu dan<br />

mereka telah meninggalkannya” (GermTr, p. 311, n. 2). Mengenai<br />

arati, baca n. 486.<br />

540. Spk: Bagaikan rusa, mengembara di kaki bukit atau di hutan belantara,<br />

mengembara ke mana pun mereka menemukan padang<br />

rumput yang menyenangkan dan tidak ada bahaya, dan tidak<br />

melekat pada harta orang tuanya atau pusaka keluarga, demikian<br />

pula para bhikkhu tanpa rumah, tanpa tempat tinggal tetap,<br />

mengembara ke mana pun mereka dapat menemukan iklim, makanan,<br />

teman, tempat tinggal, dan Ajaran-Dhamma yang sesuai,<br />

dan tidak melekat pada harta guru dan penahbis mereka atau<br />

pada pusaka keluarga.<br />

541. Spk: Sutta ini terjadi tidak lama setelah Sang Buddha Parinibbāna.<br />

Yang Mulia Mahākassapa telah menasihati Ānanda untuk mencapai<br />

Kearahatan sebelum Sidang Saṅgha pertama diadakan,<br />

dijadwalkan berlangsung selama masa vassa. Ānanda pergi ke<br />

negeri Kosala dan memasuki hutan untuk bermeditasi, tetapi<br />

ketika penduduk mengetahui bahwa ia ada di sana, , mereka terus-menerus<br />

mendatanginya dan meratapi kematian Sang Guru.<br />

Demikianlah Ānanda terpaksa menasihati mereka dengan mem-

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!