22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

(458) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

pertama saat Parinibbāna Beliau (v. 608 di bawah). Baca 48:57<br />

mengenai dirinya tentang bagaimana ia menjadi deva yang<br />

berkuasa di alam brahmā. Kemunculannya yang lain dalam SN<br />

adalah pada 6:2, 3, 10, 12, 13, 11:17; 22:80;47:18, 43. Dalam versi<br />

Mvu, deva yang datang hanya disebutkan sebagai Mahābrahmā,<br />

tanpa nama personal. Ia datang disertai oleh banyak deva lain<br />

termasuk Sakka.<br />

Dalam bab ini (dan tempat-tempat lainnya dalam terjemahan<br />

ini), saya menggunakan “Brahma” jika kata ini merupakan<br />

bagian dari nama dan “brahmā” jika ini merujuk secara umum<br />

pada suatu makhluk atau sekelompok makhluk. Kadang-kadang,<br />

tidak ada batasan yang jelas antara keduanya.<br />

368. Spk mengidentifikasikan pintu menuju Keabadian ( amatassa<br />

dvāra) sebagai jalan mulia, “pintu menuju Nibbāna abadi”.<br />

Walaupun teks di sini menggunakan bentuk tunggal dvāra, persis<br />

di bawah menggunakan bentuk jamak dvārā.<br />

369. Saya menerjemahkan pāda c sesuai dengan yang dibaca oleh Be,<br />

Se, dan Ee2, desassu bhagavā dhammaṃ, ditemukan secara konsisten<br />

dalam Teks Sinhala. Ee1 desetu (juga ditemukan dalam DN<br />

dan Vin bagian yang sama) sepertinya merupakan bentuk normalisasi<br />

yang dipengaruhi oleh prosa bagian sebelumnya. Syair<br />

ini diucapkan kembali oleh Brahmā Sahampati pada v. 919. Sang<br />

Buddha disebut “pemimpin rombongan yang tanpa bandingan”<br />

pada v. 736b; baca n. 517.<br />

370. Spk: Mata Buddha ( buddhacakkhu) adalah sebutan untuk<br />

pengetahuan tingkat kematangan indria makhluk-makhluk<br />

(indriyaparopariyattañāṇa) dan pengetahuan watak dan kecenderungan<br />

tersembunyi makhluk-makhluk (āsayānusayañāṇa).<br />

Pengetahuan Kemahatahuan disebut mata universal (samantacakkhu,<br />

pada v. 559d). Pengetahuan atas tiga pengetahuan yang<br />

lebih rendah disebut mata Dhamma (atau “penglihatan Dhamma”,<br />

dhammacakkhu). Bersama dengan mata dewa (dibbacakkhu:<br />

baca 6:5, 12:70) dan mata daging (maṃsacakkhu), semua ini menjadi<br />

“lima mata” dari seorang Buddha.<br />

371. Paralokavajjabhayadassāvino. Pada MLDB, p. 261, kata majemuk

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!