22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

11 Sakkasaṃyutta (347)<br />

[237]<br />

21 (1) Setelah Membunuh<br />

III. SUB BAB KE TIGA<br />

(KELOMPOK LIMA SAKKA)<br />

Di Sāvatthī, di Hutan Jeta. Kemudian Sakka, raja para deva, mendekati<br />

Sang Bhagavā, memberi hormat kepada Beliau, dan berdiri di satu sisi.<br />

Sambil berdiri di satu sisi, Sakka, raja para deva, berkata kepada Sang<br />

Bhagavā dalam syair:<br />

939. “Setelah membunuh apakah seseorang tidur dengan lelap?<br />

Setelah membunuh apakah seseorang tidak bersedih? <br />

Apakah satu hal ini, O, Gotama,<br />

Pembunuhan yang Engkau setujui?”<br />

[Sang Bhagavā:]<br />

224. “Setelah membunuh kemarahan, seseorang tidur dengan<br />

lelap;<br />

Setelah membunuh kemarahan, seseorang tidak bersedih;<br />

Pembunuhan kemarahan, O, Vāsava,<br />

Dengan akarnya yang beracun dan pucuknya yang<br />

bermadu:<br />

Adalah pembunuhan yang dipuji oleh para mulia,<br />

Karena setelah membunuhnya, seseorang tidak bersedih.”<br />

22 (2) Buruk Rupa<br />

Di Sāvatthī, di Hutan Jeta. Di sana Sang Bhagavā berkata sebagai<br />

berikut: “Para bhikkhu, suatu ketika di masa lampau, satu yakkha cacat<br />

yang buruk rupa duduk di atas tempat duduk Sakka, raja para deva. 658<br />

Kemudian, para deva Tāvatiṃsa mengetahui hal ini, menggerutu,<br />

dan mengeluhkan, dengan berkata: ‘Sungguh mengagumkan, Teman!<br />

Sungguh menakjubkan, Teman! Yakkha cacat yang buruk rupa ini<br />

duduk di atas tempat duduk Sakka, raja para deva!’ Tetapi<br />

semakin para deva Tāvatiṃsa itu menggerutu dan mengeluhkan hal

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!