22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

(272) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

Kemudian putra-putra itu menuntun brahmana kaya-raya itu ke<br />

rumah mereka, memandikannya, dan masing-masing memberikan<br />

sepasang pakaian. Kemudian brahmana kaya-raya itu, setelah<br />

mengambil sepasang pakaian, mendatangi Sang Bhagavā dan saling<br />

bertukar sapa dengan Beliau. Kemudian ia duduk di satu sisi dan<br />

berkata kepada Sang Bhagavā: “Guru Gotama, kami para brahmana<br />

mencari ongkos guru bagi guru kami. Sudilah Guru Gotama menerima<br />

ongkos guru dariku.” Sang Bhagavā menerimanya demi belas kasih-<br />

Nya.<br />

Kemudian brahmana kaya-raya itu berkata kepada Sang Bhagavā:<br />

“Menakjubkan, Guru Gotama! Menakjubkan, Guru Gotama! … Semoga<br />

Guru Gotama mengingatku sebagai seorang umat awam yang sejak<br />

hari ini telah menyatakan berlindung seumur hidup.”<br />

15 (5) Mānatthaddha<br />

Di Sāvatthī. Pada saat itu, seorang brahmana bernama Mānatthaddha,<br />

yang angkuh, sedang berdiam di Sāvatthī. 469 Ia tidak menghormat kepada<br />

ibu atau ayahnya, juga tidak kepada gurunya atau saudara tuanya. Pada<br />

saat itu, Sang Bhagavā sedang mengajarkan Dhamma dikelilingi oleh<br />

banyak orang. Kemudian Brahmana Mānatthaddha berpikir:<br />

“Petapa Gotama ini sedang mengajarkan Dhamma dengan dikelilingi<br />

oleh banyak orang. Aku akan mendekati-Nya. Jika Petapa Gotama<br />

berbicara kepadaku, maka aku akan berbicara pada-Nya sebagai<br />

balasan. Tetapi jika Ia tidak berbicara kepadaku, maka aku juga tidak<br />

akan berbicara pada-Nya.”<br />

Kemudian Brahmana Mānatthaddha mendekati Sang Bhagavā<br />

dan berdiri diam di satu sisi, tetapi Sang Bhagavā tidak berbicara<br />

kepadanya. Kemudian Brahmana Mānatthaddha berpikir, “Petapa<br />

Gotama ini tidak tahu apa-apa,” 470 ingin berbalik, [178] tetapi Sang<br />

Bhagavā, setelah mengetahui pikiran si brahmana itu dengan pikiran-<br />

Nya sendiri, berkata kepada Brahmana Mānatthaddha dalam syair:<br />

689. “Mengembangkan keangkuhan adalah tidak pernah baik<br />

Bagi seseorang yang bersemangat demi kesejahteraannya,<br />

Brahmana.<br />

Engkau seharusnya mengembangkan tujuan itu<br />

Yang karenanya, engkau datang ke sini.” 471

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!