22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

10. Yakkhasaṃyutta: Catatan Kaki (519)<br />

593. Sutta ini, juga terdapat dalam Sn I, 10 (pp. 31-33), termasuk dalam<br />

Maha Pirit Pota Sri Lanka. Spk menceritakan kisah latar belakang<br />

yang panjang, yang mana saya meringkas bagian yang<br />

penting saja.<br />

Suatu hari, Raja Aḷavaka dari Aḷavī, sewaktu sedang berburu<br />

ditangkap oleh yakkha Aḷavaka yang ganas, yang mengancam<br />

akan memakannya. Raja dapat memperoleh kebebasan hanya<br />

setelah menjanjikan kepada siluman itu untuk menyediakan korban<br />

manusia setiap hari. Pertama-tama, raja mengirimkan para<br />

kriminal dari penjara, tetapi ketika para tahanan sudah habis, ia<br />

meminta agar setiap keluarga menyediakan seorang anak. Semua<br />

keluarga yang memiliki anak-anak akhirnya melarikan diri<br />

ke wilayah lain dan menjadi kewajiban raja untuk menyerahkan<br />

putranya sendiri, Pangeran Aḷavaka. Sang Buddha, menyadari<br />

pengorbanan itu, mendatangi kediaman yakkha itu pada hari<br />

itu sebelum persembahan terjadi untuk mengubah keyakinan<br />

siluman itu dari cara-cara jahat. Pada saat itu, yakkha itu sedang<br />

menghadiri suatu pertemuan di Himalaya, tetapi Sang Buddha<br />

masuk ke gua dan duduk di singgasana yakkha itu, dan membabarkan<br />

Dhamma kepada perempuan-perempuan haremnya.<br />

Ketika yakkha itu mendengar hal ini, ia tergesa-gesa kembali ke<br />

Aḷavī dalam kemarahan dan menyuruh Sang Bhagavā pergi.<br />

594. Spk: Sang Buddha mematuhi perintah yakkha itu tiga kali karena<br />

Beliau mengetahui bahwa hal tersebut adalah cara paling<br />

efektif untuk melunakkan pikirannya. Tetapi ketika yakkha itu<br />

berpikir untuk menyuruh Sang Buddha keluar dan masuk sepanjang<br />

malam, Sang Guru menolak mematuhi.<br />

595. Spk: Dikatakan bahwa ketika ia masih kecil, , orang tuanya men-<br />

gajarkan kepadanya delapan pertanyaan dan jawaban yang mereka<br />

pelajari dari Buddha Kassapa. Seiring dengan berlalunya<br />

waktu, ia lupa akan jawaban-jawabannya, tetapi ia telah melestarikan<br />

pertanyaan-pertanyaan yang ditulis di atas lempengan<br />

emas, yang ia simpan di dalam gua.<br />

596. Api ca tvaṃ avuso puccha yad ākaṇkhasi. Spk: Dengan kata-kata ini,<br />

Sang Buddha memberikan undangan dari seorang Yang Mahata-

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!