22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

4. Mārasaṃyutta: Catatan Kaki (435)<br />

inci; usaha itu akan tidak berguna, sia-sia. Karena itu, setelah<br />

mengetahui praktik keras demikian, Aku menolaknya sebagai<br />

kesia-siaan.”<br />

265. Moralitas, konsentrasi, dan kebijaksanaan adalah tiga pen-<br />

gelompokan dari Jalan Mulia Berunsur Delapan: moralitas (sīla)<br />

terdiri dari ucapan benar, perbuatan benar, dan penghidupan<br />

benar; konsentrasi (samādhi) terdiri dari usaha benar, perhatian<br />

benar, dan konsentrasi benar; dan kebijaksanaan (paññā) terdiri<br />

dari pandangan benar dan kehendak benar. Māra disebut Pembuat-akhir<br />

(antaka) karena ia mengikat makhluk-makhluk pada<br />

kematian.<br />

266. Devo ca ekam ekaṃ phusāyati. Saya mengerti idiom ini (yang muncul<br />

pada 6:13 dan 7:22) berarti bahwa hujan turun setetes demi<br />

setetes. Bukan turun berkesinambungan (arti yang berasal dari<br />

CPD). Sepertinya tidak masuk akal Sang Buddha duduk di ruang<br />

terbuka jika terjadi hujan deras.<br />

Spk: Beliau duduk di sana mengevaluasi usaha latihan-Nya untuk<br />

memberikan suatu model bagi generasi mendatang, yang<br />

akan berusaha dengan meniru Sang Guru.<br />

267. Dalam pāda a, kita harus membaca sesuai dengan Be, Se, dan Ee2,<br />

saṃsaraṃ bukannya saṃsāraṃ oleh Ee1. “Perjalanan panjang”<br />

(dighaṃ addhānaṃ) adalah saṃsāra. Spk: Dikatakan bahwa tidak<br />

ada wujud yang belum pernah digunakan Māra sebelumnya untuk<br />

menakuti Sang Bhagavā.<br />

268. Na te mārassa paddhagū. Kata terakhir dibaca di sini seperti pada<br />

Ee2 dan Sn 1095. Be dan Se membaca baddhagū, Ee1 paccagū. PED<br />

menduga bahwa paddhagu mungkin sama dengan Skt *prādhvaga,<br />

“Mereka yang menyertai seseorang dalam suatu perjalanan,”<br />

yaitu para pelayan. Spk mengemas: “Mereka tidak menjadi murid,<br />

siswa, pekerjamu” (caddhacrā sissā antevāsikā na honti). Kata<br />

baddhacara [Spk-pṭ = paṭibaddhacariya] muncul pada v. 578a.<br />

269. Khotbah ini juga terdapat pada Vin I 22,24-36, terjadi segera setelah<br />

vassa pertama di Taman Rusa, Isipatana. Sang Buddha telah<br />

mengutus enam puluh siswa Arahanta a pertama untuk menyebarkan<br />

Dhamma. Nasihat ini sepertinya ditujukan kepada para

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!