22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

(436) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

bhikkhu yang baru ditahbiskan yang menghadap Sang Buddha<br />

sebagai hasil dari tugas penyebaran Dhamma oleh para siswa<br />

pertama.<br />

270. Spk: Perhatian seksama (yoniso manasikāra) adalah perhatian dengan<br />

upaya benar (upāyamanasikāra). Usaha benar seksama (yoniso<br />

sammapaddhāna) adalah usaha dengan upaya benar, semangat<br />

yang menjadi landasan penyebab (upāyaviriya kāraṇaviriya).<br />

Pembebasan yang tanpa bandingan (anuttaravimutti) adalah pembebasan<br />

Buah Kearahatan. Sehubungan dengan perhatian seksama,<br />

baca 46:51. Usaha benar adalah empat daya-upaya benar;<br />

baca 45:8, 49:1.<br />

271. Spk: Māra datang dan berkata, berpikir: “Ia tidak akan puas dengan<br />

kenyataan bahwa Ia sendiri mengerahkan usaha dan mencapai<br />

Kearahatan. Sekarang Ia ingin agar orang lain juga mencapainya.<br />

Aku harus menghentikannya!”<br />

272. Spk: Jerat Māra ( mārapāsa) adalah jerat kekotoran, yaitu untaian<br />

kenikmatan indria manusia dan surgawi.<br />

273. Ini adalah perintah Sang Buddha yang terkenal kepada enam<br />

puluh siswa Arahanta untuk menyebar dan membabarkan<br />

Dhamma. Kalimat ini juga muncul pada Vin I 20,36 – 21,16, dalam<br />

urutan yang benar, didahului 4:4. vv. 476-77 menyusul persis<br />

sesudahnya, walaupun di sini syair tersebut terpisah dan disisip<br />

dengan suatu pertemuan di Sāvatthī. Sebuah versi paralel<br />

dari BHS, termasuk syair-syairnya, terdapat pada Mvu III 415-16;<br />

baca Jones, 3:416-17.<br />

Spk menjelaskan tiga kebaikan Dhamma dalam berbagai cara<br />

yang berhubungan dengan praktik dan doktrin. Misalnya, moralitas<br />

adalah permulaan; ketenangan dan pandangan terang<br />

dan sang jalan adalah pertengahan; buah dan Nibbāna adalah<br />

akhir; atau awal dari Sutta adalah baik, dan demikian pula<br />

bagian pertengahan dan bagian akhir. Ketika Sang Buddha pergi<br />

ke Uruvelā, Beliau mengubah keyakinan seribu petapa jaṭila, yag<br />

berpuncak pada Khotbah Api (35:28).<br />

274. Spk: Māra datang dan berkata, berpikir: “Bagaikan seorang<br />

memimpin suatu peperangan besar, Petapa Gotama memerin-

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!