22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

6. Brahmasaṃyutta (243)<br />

Kosala berukuran dua puluh yang penuh dengan biji wijen. Di akhir<br />

setiap seratus tahun, seseorang akan mengambil sebutir dari sana.<br />

Kereta dari Kosala berukuran dua puluh yang penuh dengan biji wijen<br />

itu kosong lebih cepat daripada satu Neraka Abbuda dilalui. Dua puluh<br />

Neraka Abbuda adalah setara dengan satu Neraka Nirabbuda; dua<br />

puluh Neraka Nirabbuda adalah setara dengan satu Neraka Ababa;<br />

dua puluh Neraka Ababa adalah setara dengan satu Neraka Aṭaṭa; dua<br />

puluh Neraka Aṭaṭa adalah setara dengan satu Neraka Ahaha; dua<br />

puluh Neraka Ahaha adalah setara dengan satu Neraka Kumuda; dua<br />

puluh Neraka Kumuda adalah setara dengan satu Neraka Soghandika;<br />

dua puluh Neraka Soghandika adalah setara dengan satu Neraka<br />

Uppala; dua puluh Neraka Uppala adalah setara dengan satu Neraka<br />

Pundarika; dan dua puluh Neraka Pundarika adalah setara dengan satu<br />

Neraka Paduma. Sekarang, Bhikkhu Kokālika telah terlahir kembali di<br />

Neraka Paduma karena memendam permusuhan dengan Sāriputta<br />

dan Moggāllāna.” 409 <br />

Ini adalah apa yang dikatakan oleh Sang Bhagavā. Setelah<br />

mengatakan hal ini, Yang Sempurna, Sang Guru, lebih lanjut<br />

mengatakan hal berikut ini:<br />

592-95. “Ketika seseorang telah terlahir kembali<br />

… (syair = 588-591) … [153] <br />

Setelah mengucapkan kata-kata jahat dan memendam<br />

pikiran jahat terhadap mereka.”<br />

11 (1) Sanaṅkumāra<br />

II. SUB BAB KE DUA<br />

(KELOMPOK LIMA BRAHMA)<br />

Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika, Sang Bhagavā<br />

sedang berdiam di Rājagaha, di tepi Sungai Sappini. Kemudian, pada<br />

larut malam, Brahmā Sanaṅkumāra, dengan keindahan memesona,<br />

menerangi seluruh tepi Sungai Sappini, mendekati Sang Bhagavā,<br />

memberi hormat kepada Beliau, dan berdiri di satu sisi. 410 Sambil<br />

berdiri di satu sisi, ia melantunkan syair ini di hadapan Sang Bhagavā:<br />

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!