22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

(338) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

12 (2) Nama-nama Sakka<br />

Di Sāvatthī, di Hutan Jeta. Di sana Sang Bhagavā berkata kepada para<br />

bhikkhu:<br />

“Para bhikkhu, di masa lampau, ketika Sakka, raja para deva, adalah<br />

seorang manusia, ia adalah seorang brahmana muda bernama Magha;<br />

oleh karena itu, ia dipanggil Maghavā.” 636<br />

“Para bhikkhu, di masa lampau, ketika Sakka, raja para deva,<br />

adalah seorang manusia, ia memberikan pemberian di kota demi kota;<br />

oleh karena itu, ia disebut Purindada, si pemberi kepada penduduk<br />

kota.” 637<br />

“Para bhikkhu, di masa lampau, ketika Sakka, raja para deva, adalah<br />

seorang manusia, ia memberikan dengan penuh pertimbangan; oleh<br />

karena itu, ia disebut Sakka.” 638<br />

“Para bhikkhu, di masa lampau, ketika Sakka, raja para deva, adalah<br />

seorang manusia, ia memberikan rumah peristirahatan; oleh<br />

karena itu, ia disebut Vāsava.” 639<br />

“Para bhikkhu, Sakka, raja para deva, memikirkan seribu persoalan<br />

dalam sesaat; oleh karena itu, ia disebut Sahassakkha, bermataseribu.”<br />

640<br />

“Para bhikkhu, istri Sakka, adalah bidadari Asura bernama Sujā;<br />

oleh karena itu, ia disebut Sujampati, Suami Sujā.” 641<br />

“Para bhikkhu, Sakka, raja para deva, menjalankan kekuasaan dan<br />

pemerintahan tertinggi atas para deva Tāvatiṃsa; oleh karena itu, ia<br />

disebut Raja para deva.”<br />

“Para bhikkhu, di masa lampau, ketika Sakka, raja para deva,<br />

adalah seorang manusia, ia mengambil tujuh sumpah yang dengan<br />

memenuhinya ia memperoleh status sebagai Sakka….”<br />

(Bagian selanjutnya dari Sutta ini serupa dengan sutta sebelumnya. Syair<br />

906-7 = 904 – 5.) [230] <br />

13 (3) Mahāli<br />

Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika, Sang Bhagavā sedang<br />

berdiam di Vesālī, di Hutan Besar, di Aula Beratap Lancip. Kemudian,<br />

Mahāli, sang Licchavi mendekati Sang Bhagavā, memberi hormat<br />

kepada-Nya, duduk di satu sisi, dan berkata kepada-Nya:

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!