22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

(198) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

mengajarkan, menasihati, menginspirasi, dan menggembirakan<br />

para bhikkhu … yang mengarahkan seluruh perhatian mereka pada<br />

khotbah itu. Aku akan mendekati Petapa Gotama untuk mengacaukan<br />

mereka.”<br />

Kemudian Māra si Jahat mendekati Sang Bhagavā, dan tidak jauh<br />

dari Beliau, mengeluarkan suara keras, menakutkan, dan mengerikan,<br />

seolah-olah bumi terbelah. 291 Kemudian salah satu bhikkhu berkata<br />

kepada bhikkhu lainnya: “Bhikkhu, Bhikkhu! Sepertinya bumi<br />

terbelah.” Ketika hal ini dikatakan, Sang Bhagavā berkata kepada<br />

bhikkhu tersebut: “Bumi tidak terbelah, Bhikkhu. Itu adalah<br />

Māra si Jahat, yang datang untuk mengacaukan kalian.”<br />

Kemudian Sang Bhagavā, setelah memahami, “Ini adalah Māra si<br />

Jahat,” berkata kepada Māra si Jahat dalam syair-syair ini:<br />

480. “Bentuk, suara, rasa kecapan, aroma,<br />

Objek sentuhan, dan segala objek pikiran:<br />

Ini adalah umpan mengerikan dunia ini<br />

Yang dengannya dunia ini tergila-gila.<br />

481. “Tetapi ketika ia telah melampaui ini,<br />

Siswa Sang Buddha yang penuh perhatian<br />

Bersinar cemerlang bagaikan matahari,<br />

Setelah mengatasi alam Māra.” 292<br />

Kemudian Māra si Jahat … lenyap dari sana.<br />

18 (8) Dana Makanan<br />

Pada suatu ketika, Sang Bhagavā sedang berdiam di antara para<br />

penduduk Magadha, di desa brahmana Pañcasālā. [114] Pada saat<br />

itu, festival persembahan anak-anak muda sedang berlangsung di<br />

desa brahmana Pañcasālā. 293 Kemudian, pada pagi hari itu,<br />

Sang Bhagavā merapikan jubah, dan membawa mangkuk dan jubah,<br />

memasuki Pañcasālā untuk menerima dana makanan. Pada saat itu,<br />

Māra si Jahat merasuki para brahmana perumah tangga Pañcasālā,<br />

[mendorong mereka dengan pikiran,] “Jangan biarkan Petapa Gotama<br />

memperoleh dana makanan.”

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!