22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Selagi hidup, aku tidak akan merasa nyaman,<br />

Jika, setelah disabdakan oleh syair Sang Buddha,<br />

Aku tidak membebaskan Suriya.”<br />

11 (1) Candimasa<br />

II. ANĀTHAPIṆḌIKA<br />

1. Devatāsaṃyutta (129)<br />

Di Sāvatthī. Pada larut malam, deva muda bernama Candimasa, dengan<br />

keindahan memesona, menerangi seluruh Hutan Jeta, [52] mendekati<br />

Sang Bhagavā. Setelah mendekat, ia memberi hormat kepada Sang<br />

Bhagavā, berdiri di satu sisi, dan melantunkan syair ini di<br />

hadapan Sang Bhagavā:<br />

290. “Mereka pasti akan mencapai titik aman<br />

Bagaikan rusa di rawa yang bebas dari nyamuk,<br />

Ia, setelah mencapai jhāna-jhāna,<br />

Disatukan, waspada, penuh perhatian.” 160<br />

[Sang Bhagavā:]<br />

291. “Mereka pasti akan mencapai pantai seberang<br />

Bagaikan seekor ikan ketika jaring dirobek,<br />

Ia, setelah mencapai jhāna-jhāna,<br />

Tekun, dengan cacat ditinggalkan.” 161<br />

12 (2) Veṇhu<br />

Di Sāvatthī. Berdiri di satu sisi, deva muda Veṇhu melantunkan syair<br />

ini di hadapan Sang Bhagavā: 162<br />

292. “Sungguh bahagia umat manusia<br />

Mendengarkan Yang Sempurna,<br />

Menerapkan Ajaran Gotama,<br />

Yang berlatih dengan tekun.” 163 <br />

293. “Ketika ajaran dibabarkan oleh-Ku,<br />

[O, Veṇhu,” Sang Bhagavā berkata,]

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!