22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

1. Devatāsaṃyutta: Catatan Kaki (377)<br />

57. Syair pertanyaan ini muncul pada Sn 165-66, walaupun dengan<br />

bait tambahan dan dengan variasi baris di tempat pertanyaan<br />

yang sebenarnya. Si penanya di sana adalah dua yakkha, Hemavata<br />

dan Sātāgira. Pertanyaannya (atau lebih merupakan serangkaian<br />

pertanyaan) diajukan hanya pada Sn 168 dan jawabannya<br />

diberikan pada Sn 169; syair-syair itu identik dengan pertanyaan<br />

dan jawaban pada vv. 221-22. Hanya setelah menerima jawaban<br />

ini, kedua yakkha mengajukan pertanyaan sekarang ini, kathaṃ<br />

dukkhā pamuccati? Dan jawaban yang diberikan adalah identik.<br />

Memiliki kaki rusa (eṇijaṅgha) adalah satu dari tiga-puluh-dua<br />

tanda manusia luar biasa (baca DN III 156,5-12; MN II 136,14).<br />

Mengenai nāga, baca di bawah n. 84.<br />

58. Spk: Di sini: dalam nama-dan-bentuk (nāmarūpa) ini. Dengan<br />

menyebutkan lima untai kenikmatan indria, bentuk dijelaskan<br />

[Spk-pṭ: karena memiliki sifat bentuk]. Dengan pikiran (mano),<br />

nama (nāma), yaitu empat kelompok unsur batin dijelaskan. Demikianlah<br />

landasan-landasan (keinginan) di sini dapat diinterpretasikan<br />

melalui lima kelompok unsur kehidupan, dan seterusnya.<br />

59. Spk menjelaskan bahwa lima deva ini disebut satullapakāyikā<br />

(“berasal dari kelompok pemuji-kebaikan”) karena mereka terlahir<br />

kembali di alam surga sebagai akibat dari memuji Dhamma<br />

yang baik dengan cara melaksanakannya [Spk-pṭ: yaitu Dhamma<br />

yang baik yang terdiri dari tindakan memohon perlindungan,<br />

menjalankan sīla, dan lain-lain.]<br />

Kisah yang melatarbelakangi adalah sebagai berikut: suatu ketika,<br />

sebuah kapal milik seorang pedagang dengan tujuh ratus<br />

orang pekerja, sewaktu berlayar di lautan, diserang oleh badai<br />

yang dashyat. Sewaktu kapal itu tenggelam, para pekerja itu dengan<br />

ketakutan berdoa kepada para dewa mereka, melihat salah<br />

satu orang dari mereka duduk bersila dengan tenang “bagaikan<br />

seorang yogi”, bebas dari ketakutan. Mereka bertanya kepadanya<br />

bagaimana ia bisa begitu tenang, dan ia menjelaskan bahwa<br />

karena ia telah menerima Tiga Perlindungan dan Lima Sīla maka<br />

ia tidak memiliki alasan untuk takut. Mereka memohon hal yang<br />

sama darinya, dan setelah membagi mereka ke dalam tujuh kel-

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!