22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

(514) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

Dan pada periode-periode tertentu (pātihāriyapakkhañ ca). Spk menjelaskan<br />

hal ini seolah-olah bermakna hari-hari yang mendekati<br />

Uposatha: “Hal ini disebutkan sehubungan dengan mereka yang<br />

menjalankan Uposatha pada hari ketujuh dan kesembilan setiap<br />

dua minggu juga (sebagai tambahan dari hari kedelapan),<br />

dan yang juga menjalankan praktik ini pada hari-hari sebelum<br />

dan sesudah Uposatha pada hari keempat belas dan kelima belas<br />

(pelaksanaan pada hari bulan purnama dan hari bulan baru).<br />

Lebih lanjut lagi, setelah hari pavāraṇā (baca n. 513), mereka<br />

menjalankan kewajiban Uposatha setiap hari selama dua minggu<br />

[Spk-pṭ: yaitu selama dua minggu sebelum purnama].” Penjelasan<br />

berbeda dari ungkapan pātihāriyapakkha diberikan pada<br />

Mp II 234 dan Pj II 378.<br />

574. Spk mengemas uppaccā pi sebagai uppatitvā pi, dan menulis:<br />

“Bahkan jika engkau terbang seperti burung dan melarikan diri,<br />

engkau tetap tidak terbebaskan,” syair yang sama terdapat pada<br />

Thi 247c-248b, Pv 236, Ud 51,17-18, Peṭ 44,20-21, dan Nett 131,19-<br />

20. Versi-versi ini (kecuali Pv) membaca bentuk absolutif sebagai<br />

upecca, dengan kemasan aneh sañcicca dalam komentarnya;<br />

Pv mengikuti SN, tetapi komentarnya mengenali upecca sebagai<br />

syair paralel dari v. 1 dalam Uv 9:4, dengan bentuk absolutif utplutya.<br />

Baca von Hinuber, “On the Tradition of Pāli Text in India,<br />

Ceylon, and Burma”, pp. 51-53.<br />

575. Pada titik ini, yakkha itu membebaskan Sānu dan ia sadar kembali,<br />

tidak mengetahui apa yang telah terjadi.<br />

576. Baca 20:10 (II 271,13-14): “Karena ini adalah kematian dalam Disiplin<br />

Yang Mulia; bahwa seseorang meninggalkan latihan dan<br />

kembali ke kehidupan yang lebih rendah.<br />

577. Spk: Ia mengatakan ini untuk menunjukkan bahaya dalam kehidupan<br />

rumah tangga; karena kehidupan rumah tangga disebut<br />

“bara api panas” (kukkuḷā) dalam pengertian panas. Kukkuḷā<br />

juga terdapat pada 22:136.<br />

578. Spk mengartikan kassa ujjhāpayāmase, dalam pāda b, sebagai berikut:<br />

“Ketika engkau berniat untuk lepas jubah dan telah dirasuki<br />

oleh yakkha, kepada siapakah kami dapat menyuarakan kesedi-

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!