22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

(132) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

Bagaikan kepalanya terbakar,<br />

Seorang bhikkhu harus mengembara dengan penuh<br />

perhatian<br />

Untuk melepaskan pandangan akan diri.”<br />

17 (7) Subrahmā<br />

Sambil berdiri di satu sisi, deva muda Subrahmā berkata kepada<br />

Sang Bhagavā dalam syair: 166<br />

303. “Selalu ketakutan dalam pikiran,<br />

Pikiran selalu gelisah [54]<br />

Tentang persoalan yang belum muncul<br />

Dan tentang persoalan yang telah muncul,<br />

Adakah jalan keluar dari ketakutan,<br />

Karena ditanya, mohon jelaskan kepadaku.” 167<br />

304. “Tidak terpisah dari penerangan dan latihan keras,<br />

Tidak terpisah dari pengendalian indria-indria,<br />

Tidak terpisah dari melepaskan segalanya,<br />

Apakah Aku melihat keselamatan bagi makhluk-makhluk<br />

hidup.” 168<br />

Ini adalah apa yang dikatakan oleh Sang Bhagavā…. Ia [deva muda<br />

itu] lenyap dari sana.<br />

18 (8) Kakudha<br />

Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika, Sang Bhagavā sedang<br />

berdiam di Sāketa, di Hutan Añjana, Taman Rusa. Kemudian, pada<br />

larut malam, deva muda bernama Kakudha, dengan keindahan<br />

memesona, menerangi seluruh Hutan Añjana, mendekati Sang<br />

Bhagavā. Setelah mendekat, ia memberi hormat kepada Sang Bhagavā,<br />

berdiri di satu sisi, dan berkata kepada Beliau:<br />

“Apakah Engkau bergembira, Petapa?”<br />

“Setelah memperolah apakah, Sahabat?”<br />

“Kemudian, Petapa, apakah Engkau bersedih?”

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!