22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

(172) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

digunakan dengan benar, menjadi berguna dan tidak sia-sia. Demikian<br />

pula, Baginda, ketika seorang besar memperoleh kekayaan berlimpah<br />

… kekayaan itu, karena dimanfaatkan dengan benar, menjadi<br />

berguna, dan tidak sia-sia.<br />

414. “Bagaikan air sejuk di tempat terpencil<br />

Menguap tanpa diminum;<br />

Demikianlah ketika seorang rendah memperoleh kekayaan<br />

Ia tidak menikmati dan juga tidak memberi.<br />

415. “Tetapi ketika seorang bijaksana memperoleh kekayaan<br />

Ia menikmatinya dan melakukan kewajibannya.<br />

Setelah menyokong kerabatnya, bebas dari cela,<br />

Orang mulia itu pergi ke alam surga.”<br />

20 (10) Tanpa Anak (2)<br />

(Seperti di atas, dengan pengecualian bahwa jumlahnya adalah seratus lakh<br />

emas, satu lakh setara dengan seratus ribu:) [92] <br />

“Demikianlah, Baginda! Memang demikian, Baginda! Suatu ketika<br />

di masa lampau, Baginda, hartawan itu mempersembahkan dana<br />

makanan kepada seorang Paccekabuddha bernama Tagarasikhī.<br />

Setelah memerintahkan, ‘Berikan persembahan kepada petapa itu,’ ia<br />

bangkit dari duduknya dan pergi. Tetapi setelah pergi, ia kemudian<br />

merasa menyesal dan berpikir, ‘Lebih baik jika para budak dan pekerja<br />

yang memakan makanan itu!’ terlebih lagi, ia membunuh putra tunggal<br />

adiknya hanya demi kekayaannya. 247<br />

“Karena hartawan itu mempersembahkan dana makanan kepada<br />

Paccekabuddha Tagarasikhī, sebagai akibat dari kamma itu, ia<br />

terlahir kembali sebanyak tujuh kali di alam yang baik, di alam surga.<br />

Sebagai akibat sisa dari kamma yang sama, ia memperoleh posisi sebagai<br />

hartawan sebanyak tujuh kali di kota yang sama, Sāvatthī. Tetapi<br />

karena hartawan itu merasa menyesal telah memberi persembahan,<br />

sebagai akibat dari kamma itu, pikirannya tidak condong pada<br />

kenikmatan atas makanan-makanan yang baik, pakaian-pakaian yang<br />

baik, dan kendaraan-kendaraan yang baik, juga tidak pada kenikmatan<br />

atas objek-objek yang baik di antara lima untai kenikmatan indria.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!