22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

(464) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

394. Menurut Spk, brahmā ini menganut dua pandangan: pertama,<br />

pandangan bahwa tidak ada petapa yang mampu datang ke alam<br />

ini; dan kedua, pandangan eternalis. Yang pertama ditinggalkan<br />

ketika ia melihat Sang Buddha dan para siswa-Nya datang ke<br />

alam itu. Selanjutnya, Sang Buddha membabarkan khotbah kepadanya<br />

yang pada akhirnya ia mencapai Buah Memasuki-Arus,<br />

dan dengan demikian, melalui Jalan Memasuki-Arus, ia melepaskan<br />

pandangannya yang eternalis.<br />

395. Tiga pengetahuan yang dinyatakan melalui “pembawa tigapengetahuan”<br />

(tevijjā) adalah: pengetahuan mengingat alam<br />

kehidupan lampau, mata dewa (juga disebut pengetahuan kematian<br />

dan kelahiran makhluk-makhluk), dan pengetahuan<br />

hancurnya noda. Bersama dengan kekuatan batin (iddhi) dan kemampuan<br />

membaca pikiran makhluk lain, ini menjadikan lima<br />

dari enam abhiññā atau pengetahuan langsung. Spk mengatakan<br />

bahwa yang keenam, telinga dewa, juga termasuk.<br />

396. Spk-pṭ: paccekabrahmā adalah brahmā yang bepergian sendirian,<br />

tanpa pengikut. Spk: Mereka berdiri di luar pintu bagaikan pengawal.<br />

397. Spk mengatakan bahwa satā dalam pāda b seharusnya dihubungkan<br />

dengan tayo dan caturo dalam pāda a; angka-angka dapat<br />

diinterpretasikan sebagai sosok individual (rūpa) atau (panti).<br />

Supaṇṇa identik dengan garuḍa, elang raksasa dalam mitologi<br />

India; baca 30:1. Spk menjelaskan byagghīnisā sebagai makhluk<br />

buas serupa dengan macan (byagghasadisā), tetapi kata ini muncul<br />

pada Ja VI 538,9 dalam daftar burung-burung; di sana dikemas<br />

sebagai sena, burung elang. Sepertinya sosok-sosok ini hanyalah<br />

ilusi ciptaan dari kekuatan meditatif brahmā. Spk: “Ia menunjukkan,<br />

‘Inilah kemegahan istana milikku, meditator.’”<br />

398. Pāda c tertulis: rape raṇaṃ disvā sadā pavedhitaṃ. Spk: Setelah melihat<br />

cacat dari bentuk—cacat (dosa) yang terdiri dari kelahiran,<br />

penuaan, dan kerusakan; setelah melihat guncangannya yang<br />

kronis—bentuk itu selalu berguncang, bergetar, diserang oleh<br />

penyakit, dan sebagainya. Sang Bijaksana adalah Sang Guru (Sang<br />

Buddha).

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!