22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

(484) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

481.<br />

482.<br />

483.<br />

Baca n. 453.<br />

Nama Khomadussa berarti “kain linen”. Spk mengatakan bahwa<br />

kota ini diberi nama demikian karena terdapat banyak linen di<br />

sana. Dari apa yang tertulis selanjutnya, sepertinya kota ini adalah<br />

wilayah milik seorang brahmana yang dikuasai oleh khattiya<br />

Republik Sakya. Dalam reaksi kemarahan para brahmana atas<br />

kedatangan Sang Buddha, kita dapat mendeteksi adanya permusuhan<br />

yang berakar pada kasta.<br />

Terjemahan saya tidak kaku secara literal, tetapi dimaksud-<br />

kan untuk menyampaikan makna kemarahan. Spk: “aturan<br />

perintah” (sabhādhammaṃ, secara literal “aturan dewan”) adalah<br />

bahwa yang datang belakangan harus masuk melalui pintu<br />

samping sehingga tidak mengganggu mereka yang telah duduk<br />

dengan nyaman di tempatnya masing-masing. Tetapi Sang Buddha<br />

masuk dari depan, maka para brahmana itu berkata dengan<br />

marah.<br />

Sang Buddha menggunakan kata dhamma, dalam makna<br />

aturan, dan berbicara sehubungan dengan doktrin sejati. Juga<br />

terdapat permainan kata pada sabhā sebagai dewan (atau aula<br />

pertemuan) dan santo sebagai orang baik. Menurut Spk, Sang<br />

Buddha membuat hujan turun melalui tekad untuk memberikan<br />

alasan bagi-Nya untuk memasuki aula pertemuan. Contoh yang<br />

lebih jelas dari hujan yang diciptakan melalui kekuatan batin<br />

terdapat pada 41:4.<br />

8. Vaṅgisasaṃyutta<br />

484. Syair-syairnya terdapat pada Th 1209-79. Vv. 707-57 sama dengan<br />

Th 1209-62, tetapi dengan variasi tulisan dan perbedaan<br />

besar khususnya dalam syair-syair yang bersesuaian dengan<br />

vv. 753-57. Syair-syair ini dikumpulkan dan diterjemahkan di<br />

Irlandia, Vaṅgisa: An Early Buddhist Poet. Untuk memecahkan persoalan<br />

bahasa dari syair-syair ini, saya mengandalkan sebagian<br />

besar pada catatan Norman dalam EV I.<br />

485. Cetiya adalah altar peringatan, mirip stupa, aslinya terbuat dari<br />

gundukan tanah.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!