22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

3. Kosalasaṃyutta: Catatan Kaki (427)<br />

232.<br />

233.<br />

234.<br />

yang menyebutkan hubungan antara doṇa dan nāḷika. Spk menjelaskan<br />

bahwa Sang Buddha telah menginstruksikan Sudassana<br />

untuk melantunkan syair, bukan ketika raja mulai makan, melainkan<br />

ketika hampir selesai. Dengan cara demikian, setiap hari<br />

raja perlahan-lahan menyingkirkan porsi terakhir makanannya<br />

hingga ia mencapai porsi yang semestinya.<br />

Spk: Kebaikan yang menjadi bagian dari kehidupan sekarang<br />

adalah tubuh yang langsing; kebaikan yang menjadi bagian dari<br />

kehidupan mendatang adalah moralitas (sīla), satu aspek yang<br />

adalah makan secukupnya. Baca 3:17 di bawah.<br />

Ajātasattu adalah keponakan Pasenadi, putra kakak perempuannya<br />

dan Raja Bimbisāra, penguasa Magadha. Sewaktu masih seorang<br />

pangeran, Ajātasattu dipengaruhi oleh Devadatta untuk<br />

merebut tahta dan mengeksekusi ayahnya; segera setelah itu,<br />

ibunya meninggal dunia karena sedih. Perang pecah ketika Pasenadi<br />

dan Ajātasattu sama-sama mengakui kepemilikan dari<br />

Desa Kāsi yang makmur, yang terletak di antara kedua kerajaan,<br />

yang diserahkan oleh ayah Pasenadi, Raja Mahākosala, kepada<br />

putrinya ketika sang putri menikah dengan Bimbisāra (baca<br />

prolog atas Ja No. 239). Empat kelompok pasukan adalah pasukan<br />

gajah, pasukan berkuda, pasukan kereta, dan infanteri, diuraikan<br />

dalam sutta berikutnya.<br />

Spk menjelaskan julukan Vedehiputta: “Vedehi berarti bijaksana;<br />

ia disebut demikian karena ia adalah putra seorang perempuan<br />

bijaksana.” Ini hampir dapat dipastikan adalah sesuatu<br />

yang dibuat-buat. Videha adalah suatu wilayah di utara India,<br />

dan julukan itu menyiratkan bahwa leluhurnya berasal dari negeri<br />

tersebut. Karena ibu Ajātasattu berasal dari Kosala, Geiger<br />

menduga bahwa tentu neneknya dari pihak ibu yang berasal<br />

dari Videha (GermTr, p. 131, n. 3). Baca juga II, n. 288.<br />

Spk mengatakan bahwa Ajātasattu memiliki teman jahat seperti<br />

Devadatta, Pasenadi memiliki teman baik seperti Sāriputta.<br />

Pāpamitta dan Kalyāṇamitta adalah kata majemuk bahubbīhi yang<br />

berturut-turut berarti “seorang dengan teman jahat” dan “seorang<br />

dengan teman baik”. Kata-kata itu bukan berarti, seperti

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!