22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

(412) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

175. Spk: koci = katthaci. Koci dalam pengertian ini mungkin adalah<br />

bentuk ringkas dari kvaci.<br />

176. Spk: Kegelisahan (uddhatā): watak gelisah karena melihat apa yang<br />

tidak diperbolehkan dan tercela sebagai diperbolehkan dan tanpa<br />

cela (menurut Vinaya), dan sebaliknya. Sombong (unmaḷa): penuh<br />

keangkuhan bagaikan buluh (tanpa inti kayu) yang tegak. Angkuh<br />

(capalā): dengan menghias mangkuk dan jubahnya, dan sebagainya.<br />

Mukharā = mukhakharā (“mulut-kasar”): bertutur-kata kasar.<br />

Berbicara tanpa tujuan (vikaṇṇavācā): ucapannya tidak terkendali,<br />

berbicara tanpa tujuan sepanjang hari. Bingung (muṭṭhassatino):<br />

kehilangan perhatian, tanpa perhatian, lupa atas apa yang telah<br />

mereka lakukan. Tanpa pemahaman jernih (asampajānā): tanpa kebijaksanaan.<br />

Tidak terkonsentrasi (asamāhitā): tanpa konsentrasi<br />

awal dan konsentrasi penyerapan, bagaikan perahu yang hanyut<br />

oleh arus deras. Melamun (vibbhantacittā, secara literal “dengan<br />

pikiran mengembara”): bagaikan rusa dungu di jalan raya. Lengah<br />

dalam indria (pākatindriyā): dengan indria terbuka karena<br />

kurangnya pengendalian, seperti ketika mereka masih menjadi<br />

orang-orang awam.<br />

177. Spk: Deva muda itu menyadari bahwa nasihatnya tidak akan<br />

efektif jika ia mendatangi masing-masing bhikkhu satu per satu,<br />

dan karena itu, ia mendatangi mereka ketika mereka berkumpul<br />

untuk melaksanakan hari Uposatha (baca n. 513).<br />

178. Spk: Melalui nafsu oleh kekotoran [Spk-pṭ: oleh keinginan,] mereka<br />

bernafsu terhadap menantu-perempuan, dan sebagainya, di<br />

rumah orang lain.<br />

179. Dalam pāda b, saya bersama dengan Be, Se, dan Ee2 membaca<br />

vadāmahaṃ, bukannya vandāmahaṃ dalam Ee1. Ee1 memiliki tulisan<br />

awal dalam syair yang sama dengan v. 794b.<br />

Spk: Bagaikan mayat, dibuang ke tanah pemakaman, dimakan<br />

oleh berbagai binatang pemangsa dan bahkan sanak saudara<br />

mereka tidak melindungi atau menjaga mereka, demikianlah<br />

orang-orang itu ditolak, tanpa perlindungan, dalam hal mereka<br />

tidak mendapatkan instruksi atau nasihat apa pun dari penahbis<br />

dan guru mereka. Mereka bagaikan mati.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!