22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

(372) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

sendiri dan jasmani orang lain; dan sehubungan dengan landasan-landasan<br />

internal dan eksternal.<br />

44. Jawaban Sang Buddha adalah pernyataan yang ringkas atas<br />

tiga latihan, dengan Samadhi dirujuk oleh kata citta. Spk mengatakan<br />

bahwa kebijaksanaan disebutkan tiga kali dalam syair<br />

ini: pertama sebagai kecerdasan halus (“bijaksana”); kedua sebagai<br />

kebijaksanaan vipassana (vipassanā-paññā), kebijaksanaan<br />

yang harus dikembangkan; dan ketiga sebagai “bijaksana”,<br />

kebijaksanaan pragmatis yang menuntun dalam semua tugas<br />

(sabbakiccaparināyikā parihāriyapaññā).<br />

Spk: “Bagaikan seseorang yang berdiri di atas tanah dan n memegang<br />

sebilah pisau tajam dapat menguraikan kekusutan bambu,<br />

demikian pula seorang bhikkhu … berdiri di atas tanah moralitas<br />

dan memegang pisau kebijaksanaan-vipassanā yang diasah<br />

di atas batu asah konsentrasi, dengan tangan kecerdasan praktis<br />

yang diupayakan oleh kekuatan usaha, dapat menguraikan, memotong,<br />

dan membongkar seluruh kekusutan keinginan yang<br />

tumbuh berlebihan dalam keseluruhan batinnya.” (diadaptasi<br />

dari Ppn 1:7).<br />

45. Syair sebelumnya menunjukkan siswa ( sekha), yang mampu<br />

menguraikan kekusutan, syair ini menunjukkan para Aharanta,<br />

seorang yang telah menyelesaikan latihan (asekha), yang telah<br />

selesai menguraikan kekusutan.<br />

46. Spk mengatakan bahwa syair ini disebutkan untuk menunjukkan<br />

kesempatan (atau wilayah) untuk menguraikan kekusutan<br />

(jaṭāya vijaṭanokāsa). Di sini, nama (nāma) mewakili empat<br />

kelompok unsur batin. Spk memperlakukan benturan (paṭigha)<br />

sebagai bentuk singkat karena tuntutan irama dari benturan<br />

(paṭighasaññā). Menurut Spk-pṭ, dalam pāda c, , kita harus membaca<br />

bentuk gabungan ringkas dvanda, paṭigharūpasaññā (“persepsi<br />

benturan dan persepsi bentuk”), bagian pertama telah dipotong,<br />

dipecah, dan dibuat berbunyi sengau untuk menyesuaikan<br />

irama. Benturan sebagai kontak dari lima objek indria dengan<br />

lima landasan indria, “persepsi benturan” (paṭighasaññā) didefinisikan<br />

sebagai lima persepsi indria (baca Vibh 261, 31-34 dan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!