22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

3. Kosalasaṃyutta: Catatan Kaki (433)<br />

255. Lima faktor yang ditinggalkan adalah lima rintangan ( pañca<br />

nivaraṇā); lima faktor yang dimiliki adalah lima kelompok dari<br />

seseorang yang telah melampaui latihan (pañca asekhakkhandhā),<br />

asekha adalah Arahanta.<br />

256. Spk menyamakan kesabaran ( khanti) dengan ketahanan<br />

(adhivāsana) dan kelembutan (soracca) dengan Kearahatan [Spkpṭ:<br />

karena hanya Arahanta yang benar-benar lembut (sorata).<br />

Dhs §1342 mendefinisikan soracca sebagai tanpa-pelanggaran<br />

melalui jasmani, ucapan, dan pikiran, dan sebagai pengendalian<br />

sepenuhnya oleh moralitas; tetapi baca n. 462.<br />

257. Spk mengatakan bahwa Pasenadi tiba setelah ia baru saja selesai<br />

mengeksekusi sekelompok kriminal yang ia tangkap ketika<br />

mereka mencoba menyerangnya dan merampas kerajaan. Sang<br />

Buddha berpikir, “Jika Aku menegurnya atas perbuatannya yang<br />

mengerikan itu, ia akan merasa cemas untuk berdekatan denganKu.<br />

Aku akan memberikan nasihat dengan cara tidak langsung.”<br />

Saya sependapat dengan C.Rh.D bahwa cerita itu tidak sesuai,<br />

dan saya menambahkan bahwa hal itu bahkan mengurangi<br />

keseriusan khotbah Sang Buddha.<br />

258. Spk menjelaskan dhammacariyā sebagai sepuluh jalan kamma<br />

bermanfaat dan mengatakan bahwa samacariyā, perilaku benar,<br />

bermakna sama.<br />

259. Natthi gati natthi visayo adhivattamāne jarāmaraṇe. Spk mengemas<br />

gati (= ruang gerak, “ruang”) sebagai nipphatti, keberhasilan<br />

[Spk-pṭ: “Intinya tidak ada keberhasilan yang diperoleh melalui<br />

peperangan”]; visaya (“cakupan”), sebagai okāsa, kesempatan<br />

atau samatthabhāva, kemampuan, “karena adalah tidak mungkin<br />

menghalau penuaan dan kematian dengan peperangan ini.”<br />

4. Mārasaṃyutta<br />

260. Spk menempatkan sutta ini pada minggu pertama setelah Penerangan<br />

Sang Buddha.<br />

261. Saya menerjemahkan kalimat terakhir sesuai dengan Se dan<br />

Ee1 & 2: sādhu ṭhito sato bodhiṃ samajjhagaṃ. Be membaca:<br />

sādhu vatamhi mutto bodhiṃ samajjhagaṃ. Dengan petapaan keras

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!