22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

(522) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

itu harus tekun (appamatto), dalam arti terus-menerus penuh<br />

perhatian, dan cerdik (vicakkhaṇa), mampu membedakan apa<br />

yang disampaikan dengan baik dan yang disampaikan dengan<br />

buruk. Melalui keyakinan, seseorang memasuki praktik yang<br />

mengarah menuju perolehan kebijaksanaan. Melalui keinginan<br />

untuk belajar (sussūsāya), seseorang dengan teliti mendengarkan<br />

cara-cara untuk mendapatkan kebijaksanaan; melalui ketekunan<br />

(appamādena),, seseorang tidak melupakan apa yang telah ia pelajari;<br />

melalui kecerdikan (vicakkhaṇatāya), seseorang memperluas<br />

apa yang ia pelajari. Atau dengan kata lain: melalui keinginan<br />

untuk belajar, seseorang mendengarkan Dhamma yang dengannya<br />

ia memperoleh kebijaksanaan; melalui ketekunan, seseorang<br />

mengingat Dhamma yang telah ia pelajari; dengan kecerdikan,<br />

seseorang memeriksa makna dan kemudian perlahan-lahan menembus<br />

Kebenaran Tertinggi.<br />

601. Spk: Ketaatan (dhuravā) artinya tidak mengabaikan tanggung<br />

jawab dan menyiratkan semangat; seorang dengan inisiatif<br />

(uṭṭhāta) menyiratkan usaha fisik. Di sini saya mengikuti Be; dalam<br />

Se dua baris terakhir berada di akhir v. 850; dalam Ee1 di<br />

akhir dari v. 852 dan v. 853; dalam Sn, keduanya tidak terdapat<br />

dalam kedua syair.<br />

602. Persoalan ini berhubungan dengan dua bait yang disebutkan dalam<br />

vv. 853-54. Kesulitan muncul bukan saja sehubungan dengan<br />

penggantian dhiti dengan khantyā di syair ke dua, tetapi juga<br />

karena variasi tulisan dari istilah kedua, mungkin tulisan terbaik<br />

adalah yang terdapat dalam Se, yang sesuai dengan Sn (Ee)<br />

vv. 187-88; dalam v. 853, saccaṃ dhammo dhiti cāgo; dalam v. 854,<br />

saccā dhamā cāgā khantyā. Spk (Be) dan Spk (Se) berbeda pada istilah<br />

kedua; yang pertama menulis dammo dan dammā, dan yang<br />

kedua menulis dhammo dan dhammā. Penjelasan dalam Spk-pṭ<br />

menegaskan keraguan bahwa dhammo dan damā adalah tulisan<br />

yang digunakan oleh Dhammapāla.<br />

Empat kualitas yang disebutkan dalam vv. 853-54 merujuk kembali<br />

pada vv. 851-52. Kebenaran bersesuaian dengan kejujuran<br />

dalam v. 852c (sacca dalam ketiga kemunculannya), sedangkan<br />

kedermawanan (cāga) jelas bersesuaian dengan memberi (dadaṃ)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!