22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

(22) Saṃyutta Nikāya<br />

sempurna. Dengan demikian, seperti disebutkan di atas, kita tidak<br />

menemukan model “petapa dan brahmana” diterapkan pada enam<br />

landasan indria, atau model “mulia dan membebaskan” diterapkan pada<br />

lima indria spiritual, atau model “tujuh buah dan manfaat” diterapkan<br />

pada empat landasan perhatian. Hal ini menimbulkan pertanyaan yang<br />

mengherankan apakah penghilangan ini dilakukan secara sengaja,<br />

atau karena penerapaan ini dianggap tidak penting, atau karena suttasutta<br />

ini terlewat dalam proses penyampaian lisan. Untuk sampai pada<br />

dugaan meyakinkan sehubungan dengan pertanyaan ini kita harus<br />

membandingkan versi Pāli dari SN ini dengan terjemahan Mandarin<br />

dari Saṃyuktāgama, yang tidak diragukan merupakan suatu pekerjaan<br />

besar yang memerlukan keterampilan gabungan yang jarang ditemui.<br />

Teknik editorial yang menonjol kedua dari SN adalah apa yang saya<br />

sebut “variasi oleh auditor.” Ini merujuk pada sutta-sutta yang identik<br />

(atau nyaris identik) dalam isi namun berbeda dalam hal orang kepada<br />

siapa sutta itu disampaikan, atau dalam hal pelaku utama yang terlibat<br />

(dalam sutta yang melibatkan suatu “cerita”), atau dalam hal situasi<br />

di mana sutta itu disampaikan. Contoh yang paling nyata adalah sutta<br />

tentang bagaimana seorang bhikkhu berhasil atau gagal mencapai<br />

Nibbāṅa, yang muncul tujuh kali (dalam 35:118, 119, 124, 125, 126, 128,<br />

131), dalam kata-kata yang persis sama, tetapi disampaikan kepada<br />

pendengar yang berbeda, termasuk raja-deva Sakka dan gandhabba<br />

Pañcasikha. Karena Sang Buddha pasti telah mengulangi banyak sutta<br />

kepada para penanya yang berbeda, muncul pertanyaan mengapa<br />

yang satu ini terpilih untuk mendapatkan perlakuan khusus demikian.<br />

Apakah karena ini merupakan jalan pulang bagi para bhikkhu, apa<br />

yang harus mereka lakukan untuk mencapai tujuan kehidupan suci?<br />

Atau apakah ada motivasi yang lebih duniawi dibalik pengulangan ini,<br />

seperti keinginan untuk mendamaikan keluarga-keluarga dari para<br />

penyokong awam yang penting?<br />

Dalam kategori ini terdapat beberapa contoh di mana sebuah sutta<br />

yang dibabarkan oleh Sang Buddha pertama kali dalam menjawab<br />

pertanyaan dari Ānanda, ke dua kalinya di sampaikan kepada Ānanda<br />

atas inisiatif-Nya sendiri, ke tiga kalinya sebagai jawaban atas<br />

pertanyaan yang diajukan oleh sekelompok bhikkhu, dan ke empat<br />

kalinya disampaikan kepada sekelompok bhikkhu atas inisiatif-Nya

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!