22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

(410) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

168. Saya dan Be membaca dalam pāda a: nāññatra bojhā tapasā. Tulisan<br />

bojjhaṅga-tapasā dalam Se dan Ee1 & 2 mungkin telah berubah<br />

ke dalam Teks dari penulisan Komentar dalam Spk, yang paling<br />

dapat dipahami dalam tulisan Be: Naññatara bojjhā tapasā<br />

ti bojjhaṅgabhāvanañ ca tapoguṇañ ca aññatra muñcitvā sotthiṃ<br />

na passāmi. Spk-pṭ lebih jauh mendukung tulisan ini dengan<br />

mengemas bojjhā dengan bodhito dan menjelaskannya sebagai<br />

bentuk pemisahan. Versi Skt dituliskan pada Ybhūs 5:2 memiliki<br />

jñānatapaso (Enomoto, CSCS, p. 8).<br />

Spk: Walaupun pengembangan faktor-faktor penerangan disebutkan<br />

pertama dan pengendalian indria disebutkan setelahnya,<br />

pengendalian indria harus dipahami terlebih dulu. Karena<br />

ketika ini disebutkan, yang dimaksudkan adalah empat pemurnian<br />

moral (baca Vism 15,29 – 16,16 Ppn 1:42). Kokoh pada ini,<br />

seorang bhikkhu menjalankan praktik petapaan, di sini disebut<br />

latihan keras (tapa), memasuki hutan, dan dengan mengembangkan<br />

subjek meditasi, ia mengembangkan faktor-faktor penerangan<br />

bersama dengan pandangan terang. Kemudian Jalan<br />

Mulia muncul dalam dirinya dengan Nibbāna sebagai objeknya;<br />

yang terakhir adalah apa yang dimaksudkan dengan melepaskan<br />

segalanya (sabbanissagga). [Spk-pṭ: Karena di sini segalanya<br />

yang terdiri dari bentukan-bentukan dilepaskan.] Demikianlah<br />

Sang Bhagavā membabarkan khotbah kepada seseorang tentang<br />

Empat Kebenaran Mulia, pada akhir khotbah itu, deva muda itu<br />

mencapai Buah Memasuki-Arus.<br />

Spk-pṭ: Walaupun di sini hanya pencapaiannya sendiri yang<br />

disebutkan, namun harus dimengerti bahwa lima ratus bidadari<br />

itu juga mencapai Buah Memasuki-Arus; karena itulah yang disebutkan<br />

dalam Komentar atas Mahāsatipaṭṭhāna Sutta.<br />

Spk maupun Spk-pṭ tidak mengomentari satu kalimat prosa<br />

yang mengikuti syair tersebut (dalam Be: idam avoca, pa, that’ eva<br />

antaradhāyī ti). Mungkin deva muda itu telah memperoleh suatu<br />

dorongan semangat religius sehingga ia segera kembali ke alam<br />

deva untuk berlatih sesuai dengan nasihat Sang Buddha. Versi<br />

Skt memiliki syair tambahan, yang terjemahannya adalah sebagai<br />

berikut:

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!