22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

(396) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

suatu perkawinan yang tidak membahagiakan, ia memasuki<br />

Saṅgha: baca DPPN 1:386. Kisah Pukkusāti diceritakan pada MN<br />

No.140 dan Ps V 33-63; baca juga DPPN 2:214-16. Piṅgiya di sini<br />

mungkin identik dengan murid Bāvari yang syair-syairnya muncul<br />

pada Sn 1131-49, walaupun ini tidak dapat dipastikan. Identitas<br />

bhikkhu lainnya tidak dapat dipastikan.<br />

112. Saya membaca pāda a dengan Be dan Se kusalī bhāsasi tesaṃ. Spk:<br />

Kusalan ti idaṃ vacanaṃ imassa atthī ti kusali; tesaṃ therānaṃ tvaṃ<br />

kusalaṃ anavajjaṃ bhāsasi.<br />

113. Mengenai “di mana nama-dan-bentuk lenyap”, baca di atas n.<br />

46. Spk membaca sebagai berikut ini pada akhir baris: “Para<br />

bhikkhu itu (melakukan demikian) setelah memahami Dhamma<br />

itu di sini dalam masa pengajaran-Mu.”<br />

114. Bhaggava adalah nama si pengrajin tembikar, mungkin nama<br />

suku.<br />

115. Spk mengatakan bahwa syair penutup ditambahkan oleh redaktur<br />

naskah. Pernyataan bahwa keduanya adalah dikembangkan<br />

ke dalam (bhāvitattānaṃ) dan membawa jasmani terakhir mereka<br />

(sarirantimadhārinaṃ) menyiratkan bahwa setelah kelahiran<br />

kembali di Alam Murni, Ghaṭikāra juga telah menjadi Arahanta.<br />

116. Se dan Ee2 membaca corehi ‘hāriyaṃ, Be corehyahāriyaṃ. Keduanya<br />

adalah usaha mempelajari ejaan untuk menyelamatkan<br />

teks yang sepertinya menegaskan lawan pasti dari makna yang<br />

diperlukan. Tanpa bentukan editorial corehi hāriyaṃ (tulisan<br />

pada Ee1) akan berarti, “Apakah yang harus dibawa oleh pencuri<br />

itu?”—terjemahan yang digunakan pada KS 1:51. Spk tidak<br />

memberikan bantuan.<br />

117. Tulisan dalam pāda a (juga dalam syair berikutnya) pavasato dengan<br />

Be, Se, dan Ee2, bukannya pathavato dalam Ee1.<br />

118. Spk: Putra adalah penyokong manusia karena mereka merawat<br />

orang tua mereka pada saat usia lanjut. Istri adalah pendamping<br />

terbaik karena seseorang dapat menceritakan kepadanya rahasia<br />

pribadinya.<br />

119. Spk: Jalan menyimpang (uppatha) adalah bukan jalan (amagga) untuk<br />

pergi ke alam surga dan Nibbāna. Melakukan penghancuran

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!