22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

10. Yakkhasaṃyutta: Catatan Kaki (521)<br />

599.<br />

600.<br />

kan Yang-kembali-sekali, yang dengan ketekunan telah menyeberangi<br />

banjir kehidupan kecuali satu kehidupan lagi di alam indria;<br />

baris ketiga menunjukkan Yang-tidak-kembali, yang telah<br />

menyeberangi banjir sensualitas, kelompok penderitaan; dan<br />

baris keempat menunjukkan jalan Kearahatan, yang termasuk<br />

kebijaksanaan yang dimurnikan sepenuhnya, yang dengannya<br />

seseorang menyeberangi banjir kebodohan.<br />

Ini melengkapi delapan pertanyaan yang dipelajari yakkha itu<br />

dari orang tuanya. Ketika Sang Buddha selesai berbicara, membawa<br />

syair-Nya memuncak dalam Kearahatan, yakkha itu mencapai<br />

tingkat buah Memasuki-arus.<br />

Spk: Ketika Sang Buddha berkata, “Dengan kebijaksanaan seseorang<br />

disucikan,” yakkha itu mengambil kata “kebijaksanaan”,<br />

dan dengan kecerdasannya, mengajukan pertanyaan campuran<br />

tentang pentingnya Lokiya dan Lokuttara.<br />

Dalam pāda c, saya bersama dengan Se dan Ee1 & 2 membaca<br />

sussūsā. Be membaca sussūsaṃ seperti daftar kata dalam Spk<br />

(Be), sementara daftar kata yang bersesuaian dalam Spk (Se)<br />

menulis sussūsā. Dari tulisan (baca di bawah) sussūsā dapat dipahami<br />

sebagai alat pemenggalan (= sussūsāya). Dalam Be, sussūsaṃ<br />

sepertinya berfungsi sebagai bentuk akusatif sebagai lawan dari<br />

paññaṃ, mungkin sebagai unsur pertama dari pecahan kata majemuk,<br />

yaitu “kebijaksanaan (yang terdapat dalam) keinginan<br />

untuk belajar”.<br />

Spk: Sang Bhagavā mengajarkan empat penyebab untuk memperoleh<br />

kebijaksanaan. Pertama, seseorang menempatkan<br />

keyakinan dalam Dhamma yang dengannya para Arahanta—<br />

para Buddha, para Paccekabuddha, dan para siswa—mencapai<br />

Nibbāna. Dengan demikian, seseorang mencapai kebijaksanaan<br />

lokiya dan lokuttara untuk mencapai Nibbāna. Namun hal itu<br />

tidak datang hanya dengan keyakinan. Ketika kebijaksanaan<br />

muncul, seseorang mendatangi seorang guru, mendengarkan<br />

Dhamma; demikianlah ia memperoleh keinginan untuk belajar<br />

(sussūsaṃ). Ketika seseorang mendengarkan dari keinginan untuk<br />

belajar, maka ia memperoleh kebijaksanaan. Tetapi orang

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!