22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

8. Vaïgisasaüyutta: Catatan Kaki (497)<br />

523. [ Beliau] melihat keunggulan dari segala alam (sabbaṭṭhitīnam atikkamam<br />

addasa). Spk: “Beliau melihat Nibbāna, melampaui segala<br />

sudut pandangan dan segala alam kesadaran.” Enam sudut pandangan<br />

(diṭṭhiṭṭhāna) disebutkan dalam MN I 135,27 – 136,2; delapan<br />

pada Paṭis I 138,14-26. Empat alam kesadaran (viññāṇaṭṭhiti)<br />

terdapat pada DN III 228,6-13, tujuh pada DN III 253, 9-20; baca<br />

juga 22:54.<br />

Spk: Hal-hal pokok (agga) adalah Dhamma tertinggi; atau jika<br />

mengadopsi v. 1. agge, maknanya adalah: di awal, yang pertama<br />

dari segalanya. Lima (dasaddhānaṃ, secara literal “setengah<br />

dari sepuluh”) adalah para bhikkhu dari Kelompok Lima (yaitu<br />

lima siswa pertama). Dengan demikian, maknanya adalah: Beliau<br />

mengajarkan Dhamma tertinggi kepada Lima Bhikkhu, atau<br />

Beliau mengajarkan Lima Bhikkhu pada awal (dari pengajaran-<br />

Nya).<br />

524. Nama pertama bhikkhu itu tertulis Aññāsi dalam Be dan Ee1; di<br />

sini, saya mengikuti Se dan Ee2. Ia adalah salah satu dari lima<br />

siswa pertama dan yang paling pertama mencapai pemahaman<br />

Dhamma; karena alasan inilah, ia mendapat nama “Aññā” (atau<br />

“Aññasi”), yang berarti “memahami” (atau “mengerti”). Baca<br />

56:11 (V 424,8-11). Menurut Spk, “ketidakhadiran terlama” adalah<br />

dua belas tahun, yang selama masa itu, ia berdiam di tepi Danau<br />

Teratai Mandākini di Hutan Chaddanta di Himalaya, tempat<br />

kediaman yang disukai oleh para Paccekabuddha. Ia menyukai<br />

keheningan dan dengan demikian, jarang bergabung dengan komunitas.<br />

525. Tercerahkan yang berikutnya setelah Sang Buddha (buddhānubuddho).<br />

Spk: Pertama, Sang Guru tersadarkan oleh Empat Kebenaran<br />

Mulia dan setelah Beliau, Bhikkhu Koṇḍañña tersadarkan<br />

oleh Empat Kebenaran Mulia. Kediaman yang menyenangkan<br />

(sukkhavihārā) adalah “kediaman yang menyenangkan dalam<br />

kehidupan ini” (diṭṭhadhammasukhavihārā), yaitu jhāna dan buah<br />

pencapaian; keheningan (vivekā) adalah tiga keheningan (dari<br />

jasmani melalui keheningan jasmani, dari pikiran melalui jhāna,<br />

dan keheningan dari perolehan melalui penghancuran segala kekotoran).<br />

Buddhānubuddhasāvakā digunakan dalam makna yang

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!