22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

(494) 1. Buku dengan Syair (Sagàthàvagga)<br />

dari udīrayi dan paṭibhānaṃ sebagai objek. Dan saya terjemahkan<br />

demikian. Spk menjelaskan perumpamaan ini: “Suara merdu<br />

bhikkhu itu, sewaktu ia mengajarkan Dhamma, bagaikan suara<br />

burung myna, ketika setelah menikmati buah mangga manis, ia<br />

terbang dan mengepakkan sayap dan mengeluarkan suara merdu.”<br />

Spk mengemas kata kerja itu dengan uṭṭhahati, dan menuliskan<br />

dengan makna intransitif: “Khotbah inspiratif f melam-<br />

bung (darinya) tanpa akhir, bagaikan gelombang dari samudra.”<br />

Ini menyiratkan bahwa Spk membaca udiyyati, tulisan Be atas<br />

Th 1232.<br />

513. Uposatha adalah “hari pelaksanaan sīla” bagi Umat Buddha yang<br />

dilaksanakan sesuai dengan fase-fase bulan. Hari Uposatha utama<br />

jatuh pada hari bulan purnama dan hari bulan baru, tanggal<br />

kelima belas setiap dua minggu (kecuali enam kali per tahun—<br />

dua pada masing-masing tiga musim dalam kalender India—ketika<br />

Uposatha jatuh pada hari bulan baru dari bulan yang lebih<br />

singkat, hari keempat belas setiap dua minggu). Pada hari-hari<br />

ini, biasanya para bhikkhu berkumpul untuk membacakan Patimokkha,<br />

aturan monastik. Akan tetapi, di akhir musim dalam<br />

setiap tahun (vassāvāsa), pembacaan peraturan ini diganti dengan<br />

upacara yang disebut Pavāraṇa, undangan, yang mana, tiaptiap<br />

bhikkhu dalam urutan senioritas mengundang (pavāreti)<br />

para bhikkhu lain dalam kelompoknya untuk menunjukkan perilaku<br />

salahnya.<br />

514. Mengenai Sang Buddha sebagai pencetus Sang Jalan, baca 22:58.<br />

515. Kata-kata pujian terhadap Sāriputta terdapat pada 2:29; baca<br />

juga n. 184. Raja-pemutar-roda (raja cakkavattī) adalah penguasa<br />

dunia ideal dalam tradisi Buddhis; baca DN III 59-63 dan MN III<br />

172-77.<br />

516. Mengenai tiga pengetahuan ( tevijja) dan enam pengetahuan<br />

langsung (chaḷabhiññā), baca n. 395. Mereka yang terbebaskan<br />

dalam kedua cara (ubhatobhāgavimutta) adalah para Arahanta<br />

yang mencapai Kearahatan bersamaan dengan penguasaan pencapaian<br />

meditasi tanpa-bentuk. Mereka yang terbebaskan melalui<br />

kebijaksanaan (paññāvimutta) adalah para Arahanta yang

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!