22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

4. Mārasaṃyutta (211)<br />

masing dari kita menjelma menjadi bentuk seratus orang perempuan<br />

yang belum pernah melahirkan.” Kemudian ketiga putri Māra itu,<br />

masing-masing mengubah wujudnya menjadi seratus perempuan<br />

yang belum pernah melahirkan … dalam bentuk seratus orang<br />

perempuan yang pernah melahirkan satu kali … … dalam bentuk<br />

seratus orang perempuan yang pernah melahirkan dua kali … dalam<br />

bentuk seratus orang perempuan setengah tua … dalam bentuk<br />

seratus orang perempuan tua, mendekati Sang Bhagavā dan berkata<br />

kepada-Nya: “Kami melayani-Mu, Petapa.” Tetapi Sang Bhagavā tidak<br />

memperhatikan, karena Beliau terbebas dalam padamnya perolehan<br />

yang tiada bandingnya.<br />

Kemudian putri-putri Māra—Taṇhā, Arati, dan Ragā—pergi ke<br />

pinggir dan berkata: “Apa yang dikatakan ayah kepada kita adalah<br />

benar:”<br />

508. “Sang Arahanta, Yang Sempurna di dunia ini …<br />

Oleh karena itu, aku berduka dengan pahit.’<br />

“Jika kita telah menyerang dengan cara demikian terhadap<br />

petapa atau brahmana mana pun yang belum melenyapkan nafsu,<br />

maka jantungnya akan pecah, atau ia akan memuntahkan darah dari<br />

mulutnya, [126] atau ia akan menjadi gila atau menjadi kehilangan<br />

akal sehat; atau ia akan mengering dan layu dan mengerut, bagaikan<br />

sebatang buluh hijau yang dipotong akan mengering dan layu dan<br />

mengerut.”<br />

Kemudian putri-putri Māra—Taṇhā, Arati, dan Ragā—mendekati<br />

Sang Bhagavā dan berdiri di satu sisi. Sambil berdiri di satu sisi,<br />

Putri Māra bernama Taṇhā berkata kepada Sang Bhagavā dalam syair:<br />

509. “Apakah karena Engkau tenggelam dalam kesedihan<br />

Maka Engkau bermeditasi di dalam hutan?<br />

Karena Engkau kehilangan harta atau menginginkan harta,<br />

Atau melakukan kejahatan di desa?<br />

Mengapa Engkau tidak bergaul dengan orang-orang?<br />

Mengapa Engkau tidak menjalin hubungan akrab?”

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!