22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

(470) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

yang tidak dapat ditentukan secara kamma.<br />

423. Mengenai Brahmā Sahampati, baca n. 367. Kekuatan (bala) adalah<br />

sepuluh kekuatan Tathāgata, dijelaskan dalam MN I 69-71.<br />

424. Dalam v. 21, kita membaca syair yang sama dengan tulisan<br />

sabbasaṅkhārā menggantikan vata saṅkhārā dalam pāda a. Baca<br />

n. 20.<br />

425. Dalam versi DN, syair-syair Anuruddha mendahului syair-syair<br />

Ānanda.<br />

426. VĀT mengomentari: tidak adanya nafas masuk dan keluar (dalam<br />

pāda a) merujuk pada kondisi jhāna keempat, di mana nafas<br />

lenyap, yang dari sana Sang Buddha meninggal dunia. Ini bukan<br />

pelenyapan nafas biasa seperti yang terjadi pada siapa pun<br />

saat meninggal dunia. Syair ini menyebutkan sesuatu yang menakjubkan:<br />

“Bahwa sebelum meninggal dunia, sudah tidak ada<br />

nafas.” Mengenai “Yang Seimbang” (tādi), baca di bawah n. 435.<br />

Mengenai lenyapnya nafas dalam jhāna keempat, baca 36:11 (IV<br />

217,8-9).<br />

Spk: Condong pada kedamaian (santiṃ ārabbha): Condong pada,<br />

bergantung pada, bersandar ke arah Nibbāna tanpa sisa. Yang<br />

Memiliki Penglihatan—Beliau yang memiliki lima mata—mencapai<br />

Nibbāna akhir melalui pemadaman sepenuhnya kelompok-kelompok<br />

unsur kehidupan (khandhaparinibbāna). Mengenai lima<br />

mata, baca n. 370; mengenai dua jenis parinibbāna, baca pendahuluan<br />

umum, p. 50.<br />

Pada DN II 157, 13, pāda ini tertulis: yaṃ kālam akarī muni; “ketika<br />

Sang Bijaksana meninggal dunia”.<br />

427. Pāda cd tertulis: Pajjotasseva nibbānaṃ/Vimokkho cetaso ahū.<br />

Kata nibbāna digunakan di sini dalam makna literal tetapi dengan<br />

penekanan doktrin yang sesuai dengan konteksnya. Spk:<br />

Pembebasan-Nya, tidak terhalangi oleh apa pun, Ia mendekati<br />

kondisi yang sama sekali tidak tergambarkan (sabbaso apaññatti<br />

bhāvūpagamo), mirip dengan memadamkan pelita. Syair-syair<br />

Anuruddha mengenai Parinibbāna Sang Buddha dalam Th termasuk<br />

syair tambahan ini, Th 907.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!