22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

9. Vanasaṃyutta (307)<br />

794. “Pernyataanku ini dibuat dengan merujuk<br />

Pada mereka yang berdiam dalam kelengahan.<br />

Sedangkan pada mereka yang berdiam dalam ketekunan,<br />

Kepada mereka, aku dengan rendah hati memberi<br />

hormat.”<br />

Kemudian para bhikkhu itu, tergerak oleh devatā tersebut,<br />

mendapatkan kembali semangat religius mereka. <br />

14 Pencuri Wewangian<br />

Pada suatu ketika, seorang bhikkhu sedang berdiam di antara penduduk<br />

Kosala, di dalam suatu hutan. Pada saat itu, ketika ia telah kembali<br />

dari perjalanan menerima dana makanan, setelah makan, bhikkhu itu<br />

biasanya turun ke sebuah kolam dan mencium sekuntum teratai merah.<br />

Kemudian devatā yang menghuni hutan tersebut, karena berbelas<br />

kasihan kepada bhikkhu tersebut, mengharapkan kebaikannya, ingin<br />

membangkitkan semangat religius dalam dirinya, mendekatinya dan<br />

berkata kepadanya dalam syair berikut: 554<br />

795. “Ketika engkau mencium teratai merah ini,<br />

Sebuah benda yang belum diberikan,<br />

Ini adalah satu faktor dari pencurian:<br />

Engkau, Tuan, adalah seorang pencuri wewangian.”<br />

[Bhikkhu:]<br />

796. “Aku tidak mengambil, aku tidak merusak,<br />

Aku mencium teratai itu dari jauh;<br />

Atas alasan apakah engkau mengatakan<br />

Bahwa aku adalah seorang pencuri wewangian? 555<br />

797. “Seseorang yang menggali tangkai teratai,<br />

Seseorang yang merusak bunganya,<br />

Seseorang yang berperilaku kasar seperti itu: <br />

Mengapa ia tidak diajak berbicara?” 556 [205]

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!