22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

1. Devatāsaṃyutta: Catatan Kaki (391)<br />

93. Spk: Ada dua neraka Roruva: Roruva berasap ( dhūmaroruva) dan<br />

Roruva berapi (jālaroruva). Roruva berasap adalah neraka terpisah,<br />

tetapi Roruva berapi adalah nama untuk Neraka besar<br />

Avīci, disebut Roruva karena ketika makhluk-makhluk terbakar<br />

di sana, mereka berteriak terus-menerus. (punapunnaṃ ravaṃ<br />

ravanti). Dalam 3:20, Roruva berapi diucapkan sebagai Roruva<br />

besar (mahāroruva).<br />

94. Spk-pṭ mengemas khantiyā dalam pāda b sebagai ñāṇakhantiyā,<br />

yang menyiratkan bahwa di sini kata itu tidak mengandung<br />

makna umum kesabaran, tetapi makna khusus “penerimaan”<br />

(dalam Ajaran). Baca ungkapan dhammanijjhānakkhanti dalam<br />

MN II 173, 21-22.<br />

95. Dhamma adalah bersifat demikian (tādiso dhammo). Spk: “Karena<br />

demikianlah sifat Dhamma, O, Bhagavā, memiliki struktur demikian,<br />

memiliki pengelompokan demikian, kemudian Dhamma<br />

menuntun untuk diselidiki secara analitis dalam berbagai cara.”<br />

Spk-pṭ: “Demikianlah seseorang yang telah menembus kebenaran<br />

sebagaimana adanya, terampil dalam makna dan ajaran,<br />

dapat menjelaskan, mengajarkan, menyatakan, mantap, mengungkapkan,<br />

menganalisa, menguraikan, memberikan contoh,<br />

alasan, dan kesimpulan.”<br />

96. Ee2, masih berdasarkan bukti dari Lanna ms, membuka syair ini<br />

dengan syair lain (v. 138) mengenai kematian yang tidak dapat<br />

diramalkan, juga ditemukan pada Ja II 58. Tetapi jika syair itu<br />

sebenarnya adalah bagian dari teks, Spk pasti telah memasukkannya<br />

di sini komentar yang ditemukan, dengan syairnya<br />

sendiri, pada Vism 236-7 (Ppn 8:29-34). Karena ada alasan kuat<br />

untuk tidak memasukkan syair tersebut, maka saya melewatinya<br />

dalam terjemahan ini.<br />

97. Yakkha dalam pāda c dikemas oleh Spk-pṭ sebagai satta. Walaupun<br />

ko adalah pertanyaan, sepertinya kalimat itu dipaksa menjadi<br />

bentuk pernyataan. Syair ini mungkin adalah gema dari<br />

Taittiriyaka Upanisad, II.2, III.2, 7-10.<br />

98. Spk menjelaskan teka-teki ini sebagai berikut: Samudra ( samudda)<br />

atau jurang (pātāla) adalah keinginan, disebut samudra

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!