22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

2. Kosalasaṃyutta (169)<br />

Benar … Usaha Benar … Perhatian Benar … Konsentrasi Benar, yang<br />

berdasarkan pada pengasingan, kebosanan, dan pelenyapan, yang<br />

matang dalam pembebasan. Adalah dengan cara ini, Ānanda, seorang<br />

bhikkhu yang memiliki seorang teman yang baik, pendamping yang<br />

baik, sahabat yang baik, mengembangkan dan melatih Jalan Mulia<br />

Berunsur Delapan.<br />

“Dengan metode berikut ini juga, Ānanda, dapat dipahami<br />

bagaimana keseluruhan kehidupan suci adalah pertemanan yang baik,<br />

berdampingan dengan baik, persahabatan yang baik: Dengan<br />

bersandar pada-Ku sebagai seorang teman baik, Ānanda, makhlukmakhluk<br />

yang mengalami kelahiran akan terbebas dari kelahiran;<br />

makhluk-makhluk yang mengalami penuaan akan terbebas dari<br />

penuaan; makhluk-makhluk yang mengalami sakit akan terbebas dari<br />

sakit; makhluk-makhluk yang mengalami kematian akan terbebas<br />

dari kematian; makhluk-makhluk yang mengalami kesedihan,<br />

ratapan, kesakitan, ketidaksenangan, dan keputusasaan akan<br />

terbebas dari kesedihan, ratapan, kesakitan, ketidaksenangan, dan<br />

keputusasaan. Dengan metode ini, Ānanda, dapat dipahami bagaimana<br />

bahwa keseluruhan kehidupan suci adalah pertemanan yang baik,<br />

berdampingan dengan baik, persahabatan yang baik.’<br />

“Oleh karena itu, Baginda, engkau harus berlatih sebagai berikut:<br />

‘Aku akan menjadi seorang yang memiliki teman-teman baik,<br />

pendamping-pendamping baik, sahabat-sahabat baik.’ Dengan cara<br />

demikianlah engkau harus melatih dirimu.<br />

“Ketika, Baginda, engkau memiliki teman-teman baik, pendampingpendamping<br />

baik, sahabat-sahabat baik, [89] engkau harus berdiam<br />

dalam satu hal sebagai pendukung: ketekunan diberbagai kondisi.<br />

“Ketika, Baginda, engkau berdiam dengan tekun, dengan ketekunan<br />

sebagai pendukungmu, para pengikutmu di harem para perempuan<br />

akan berpikir: ‘Raja berdiam dengan tekun, dengan ketekunan<br />

sebagai pendukung. Marilah, kita juga berdiam dengan tekun, dengan<br />

ketekunan sebagai pendukung.’ <br />

“Ketika, Baginda, engkau berdiam dengan tekun, dengan ketekunan<br />

sebagai pendukungmu, para pengikutmu dari kelompok khattiya<br />

akan berpikir … para prajuritmu akan berpikir … para pengikutmu di<br />

kota dan di desa akan berpikir: ‘Raja berdiam dengan tekun, dengan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!