22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

8. Vaïgisasaüyutta: Catatan Kaki (487)<br />

tidak dapat menembakkan lebih dari satu anak panah dalam satu<br />

waktu, tetapi perempuan-perempuan ini menembakkan lima<br />

anak panah sekaligus dalam satu waktu, melalui bentuk dan objek<br />

indria lainnya. Jika lebih dari seribu seperti ini menembakku<br />

dengan cara demikian, tetap masih tidak mampu menggoyahkanku.”<br />

490. Spk menjelaskan maggaṃ dalam pāda c sebagai suatu transformasi<br />

kasus (liṅgavipallāsa). Spk: “Pernyataan ini merujuk pada<br />

pandangan terang (vipassanā); karena merupakan tahap awal<br />

dari jalan menuju Nibbāna. Pikirannya gembira dalam kelembutan<br />

pandangan terangnya yang disebut jalan menuju Nibbāna.”<br />

491. Spk: “Aku akan melakukan sedemikian sehingga engkau bahkan<br />

tidak akan melihat jalan yang kulalui di antara alam-alam kehidupan,<br />

asal-usulnya, dan sebagainya.” Baca vv. 49 (= 105), 479,<br />

494.<br />

492. Spk: Ketidakpuasan dan kegembiraan (eratiñ ca ratiñ ca): ketidakpuasan<br />

akan pengajaran [Spk-pṭ: ketidakpuasan akan pemenuhan<br />

moralitas dan pengembangan ketenangan dan pandangan<br />

terang] dan kegembiraan dalam untaian kenikmatan indria.<br />

Pikiran Kerumahtanggaan (gehasitañ ca vitakkaṃ): setelah melepaskan<br />

dalam segala cara pikiran-pikiran buruk yang berhubungan<br />

dengan “rumah tangga”, yaitu dengan lima utas kenikmatan indria.<br />

Bait berikutnya bermain pada makna ganda dari vanatha; baca<br />

n. 474. Spk mengemas vanathaṃ sebagai kilesamahāvanaṃ, “hutan<br />

besar kekotoran”, dan nibbanatho sebagai nikkilesavano, “tanpa<br />

hutan kekotoran”. Kata terakhir dalam pāda d tertulis arato<br />

dalam Be, Se, dan Ee2, tetapi dalam Ee1 sebagai anato, “tidak<br />

condong”. Spk (baik Be maupun Se) menulis arato dalam daftar<br />

kata dan mengemas taṇhāratirahito, “hampa dari kegembiraan<br />

sehubungan dengan keinginan”, tetapi anato dan nati juga sesuai<br />

pada daftar kata dan dikemas berturut-turut, sebagai nati juga<br />

adalah sinonim untuk taṇhā. Tulisan pada Th 1214 adalah avanatho,<br />

yang mengungkapkan tidak secara langsung gagasan yang<br />

sama dengan nibbanatho.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!