22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

(318) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

tangga Anāthapiṇḍika, dan ketakutan, keraguan, dan teror yang telah<br />

muncul dalam dirinya menjadi lenyap.<br />

Kemudian perumah tangga Anāthapiṇḍika mendekati Sang<br />

Bhagavā di Hutan Dingin. Pada saat itu, Sang Bhagavā setelah bangun<br />

pada berkas cahaya fajar pertama, sedang berjalan mondar-mandir<br />

di ruang terbuka. Dari jauh, Sang Bhagavā melihat perumah tangga<br />

Anāthapiṇḍika mendekat. Ia turun dari jalan setapak, duduk di<br />

tempat yang telah dipersiapkan, dan berkata kepada perumah tangga<br />

Anāthapiṇḍika: “Kemarilah, Sudatta.” 587<br />

Kemudian perumah tangga Anāthapiṇḍika berpikir: “Sang Bhagavā<br />

memanggil namaku,” [bergairah dan gembira], 588 ia bersujud dengan<br />

bertiarap di tempat itu juga dengan kepalanya di kaki Sang Bhagavā<br />

dan berkata kepada Beliau: “Aku harap, Yang Mulia, Bhagavā<br />

tidur nyenyak.”<br />

[Sang Bhagavā:]<br />

840. “Sesungguhnya Beliau selalu tidur nyenyak,<br />

Sang Brahmana yang padam sepenuhnya,<br />

Yang tidak melekat pada kenikmatan indria,<br />

Sejuk hati-Nya, tanpa perolehan.<br />

841. “Setelah memotong segala kemelekatan,<br />

Setelah menyingkirkan beban dari hati-Nya,<br />

Yang damai tidur nyenyak,<br />

Setelah mencapai kedamaian batin.” 589<br />

9 Sukkā (1)<br />

Pada suatu ketika, Sang Bhagavā sedang berdiam di Rājagaha, di Hutan<br />

Bambu, Taman Suaka Tupai. Pada saat itu, Bhikkhunī Sukkā, dikelilingi<br />

oleh sekelompok besar, sedang mengajarkan Dhamma. Kemudian<br />

yakkha yang berkeyakinan penuh pada Bhikkhunī Sukka, berjalan dari<br />

satu jalan ke jalan lainnya dan dari satu lapangan ke lapangan lainnya<br />

di Rājagaha, pada saat itu melantunkan syair-syair:<br />

842. “Apa yang terjadi pada orang-orang di Rājagaha? <br />

Mereka tidur seolah-olah mereka telah meminum minuman<br />

keras.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!