22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

10. Yakkhasaṃyutta: Catatan Kaki (517)<br />

Buddha yang sesungguhnya. Kemudian ia bertekad bahwa jika<br />

Sang Guru adalah seorang Buddha, maka Beliau akan menyapanya<br />

dengan nama aslinya, Sudatta, yang hanya diketahui olehnya<br />

sendiri.<br />

588. Kata dalam kurung siku adalah haṭṭho udaggo, ditemukan hanya<br />

dalam Be.<br />

589. Saya lebih menyukai Se dan Ee2 cetaso daripada Be dan Ee1 Cetasā.<br />

Kata yang sama pada AN I 138,3-6 adalah juga cetaso. Dalam versi<br />

Vinaya, , Sang Buddha selanjutnya membabarkan khotbah bertingkat<br />

kepada Anāthapiṇḍika yang pada akhirnya ia mencapai<br />

tingkat Memasuki-Arus.<br />

590. Syair ini dan berikutnya terdapat, dengan beberapa variasi, dalam<br />

Thi 54-55. Spk mengemas kiṃ me katā, dalam pāda a, dengan<br />

kiṃ me katā, kiṃ karonti, namun saya pikir lebih mungkin bahwa<br />

kita memisahkan kata majemuk bahubbībhi, kiṃkata, dan saya<br />

menerjemahkannya demikian.<br />

Be membaca pāda b: madhupitā va seyare (Se dan Ee2: seyyare;<br />

Ee1 dan Thi 54: accare). Spk: Mereka tidur seolah-olah telah<br />

meminum minuman keras manis (Be: gandhamadhupāna;<br />

Se: gaṇḍamadhupāna); karena dikatakan bahwa seseorang yang<br />

meminum ini tidak akan mampu mengangkat kepalanya dan<br />

terbaring tidak sadarkan diri. Spk-pṭ: Gandhamadhu adalah jenis<br />

madu tertentu yang sangat manis dan memabukkan.<br />

Spk I 338,13-14 (hingga 11:1) menyebutkan sejenis minuman<br />

bernama gandhapāna (dalam Be; gaṇḍapāna dalam Se dan Ee),<br />

minuman memabukkan (surā) yang digunakan oleh para deva<br />

tua di alam Surga Tāvatiṃsa tetapi ditolak oleh Sakka setelah<br />

ia menjadi penguasa di alam itu. Dalam Dhp-a I 272,9, , minu-<br />

man ini disebut dibbapāna. MW menyebutkan gandhapāna, yang<br />

didefinisikan sebagai minuman harum. “Madhu menyiratkan segala<br />

sesuatu yang manis yang digunakan sebagai makanan dan<br />

khususnya minuman, ‘alkohol’ suatu makna yang sering ditemui<br />

dalam Rigveda.” (Macdonell and Keith, Vedic Index, s.v. madhu).<br />

591. Spk menjelaskan appaṭivāniyaṃ (“Tidak dapat ditolak”), dalam<br />

pāda a, sebagai berikut: “Sementara makanan biasa, walaupun

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!