22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

(246) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

“Yang Mulia!” para bhikkhu itu menjawab. Sang Bhagavā berkata<br />

sebagai berikut:<br />

“Para bhikkhu, suatu ketika di masa lampau, terdapat seorang raja<br />

bernama Aruṇava yang memiliki ibu kota kerajaan bernama Aruṇavatī.<br />

Sang Buddha Sikhī, Sang Arahanta, Tercerahkan Sempurna, berdiam<br />

dengan bergantung pada ibukota Aruṇavatī. 418 Pasangan siswa utama<br />

Sang Buddha Sikhī bernama Abhibhū dan Sambhava, pasangan yang<br />

sempurna. Kemudian Sang Buddha Sikhī berkata kepada Bhikkhu<br />

Abhibhū, ‘Marilah, Brahmana, mari kita pergi ke alam brahmā<br />

tertentu sampai waktu makan siang’—‘Baik, Yang Mulia,’ Bhikkhu<br />

Abhibhū menjawab.<br />

“Kemudian, Para bhikkhu, secepat seorang kuat merentangkan<br />

tangannya yang tertekuk atau menekuk tangannya yang terentang,<br />

demikianlah Sang Buddha Sikhī, Sang Arahanta, Tercerahkan Sempurna,<br />

dan Bhikkhu Abhibhū lenyap dari ibukota Aruṇavatī dan muncul<br />

kembali di alam brahmā itu. Kemudian Sang Buddha Sikhī berkata<br />

kepada Bhikkhu Abhibhū sebagai berikut: ‘Berikan khotbah Dhamma,<br />

Brahmana, kepada Brahmā, pengikut Brahmā, dan kelompok Brahmā.’<br />

– ‘Baik, Yang Mulia,’ Bhikkhu Abhibhū menjawab. Kemudian dalam<br />

khotbah Dhamma, ia mengajarkan, mendesak, menginspirasikan, dan<br />

menyenangkan Brahmā, pengikut Brahmā, dan kelompok Brahmā.<br />

Selanjutnya, Brahmā dan pengikut Brahmā dan [156] kelompok<br />

Brahmā menemukan cacat dalam khotbah ini, mengeluhkan: ‘Sungguh<br />

indah, Tuan! Sungguh menakjubkan, Tuan! Bagaimana mungkin<br />

seorang siswa mengajarkan Dhamma di hadapan Sang Guru?’<br />

“Kemudian, Para bhikkhu, Sang Buddha Sikhī berkata kepada<br />

Bhikkhu Abhibhū sebagai berikut: ‘Brahmana, Brahmā dan pengikut<br />

Brahmā dan kelompok Brahmā mengeluhkan dengan mengatakan,<br />

“Sungguh indah, Tuan! Sungguh menakjubkan, Tuan! Bagaimana<br />

mungkin seorang siswa mengajarkan Dhamma di hadapan Sang<br />

Guru?” Baiklah, Brahmana, kobarkanlah lebih besar lagi semangat<br />

religius dalam diri Brahmā dalam diri pengikut Brahmā dan dalam<br />

diri kelompok Brahmā.’—‘Baiklah, Yang Mulia,’ Bhikkhu Abhibhū<br />

menjawab. Kemudian ia mengajarkan Dhamma dengan tubuhnya<br />

terlihat, dan dengan tubuhnya tidak terlihat, dan dengan bagian bawah<br />

tubuhnya terlihat dan bagian atas tidak terlihat, dan dengan bagian

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!