22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

5. Bhikkhunīsaṃyutta: Catatan Kaki (451)<br />

bagi seorang yang melihat dengan jelas melalui penembusan<br />

ketidakbodohan; bagi seorang yang melihat ke dalam kelompok-kelompok<br />

unsur kehidupan dalam tahap persiapan (dari<br />

latihan) sebelum melanjutkan menuju kebenaran-kebenaran<br />

(asammohapaṭivedhato visesena passantassa khandhapañcakam eva<br />

saccābhisamayato pubbabhāge vipassantassa.)<br />

Spk menjelaskan dalam hal pengetahuan pencapaian buah<br />

karena Somā, yang telah mencapai kesucian Arahat, pasti sedang<br />

berdiam dalam konsentrasi buah. Dalam menjelaskan vipasaantassa,<br />

Spk-pṭ, dalam klausa pertama, menghubungkan kata ini<br />

dengan penembusan Empat Kebenaran Mulia dalam situasi jalan<br />

lokuttara; kedua, Spk-pṭ menganggap kata ini menunjukkan<br />

vipassanā dalam makna teknis tugas persiapan meditasi pandangan<br />

terang yang mengarah menuju jalan dan buahnya.<br />

338. Spk mengatakan seseorang yang memelihara pikiran-pikiran<br />

demikian sehubungan dengan keinginan, keangkuhan, dan pandangan-pandangan.<br />

Dalam pāda c, saya bersama dengan Ee1 & 2<br />

membaca asmī ti, bukannya aññasmiṃ oleh Be dan Se. Anehnya,<br />

walaupun ini memberikan pukulan kepada Māra, namun syair<br />

ini tidak terdapat pada Thi.<br />

339. Spk merangkum kisah terkenal tentang pencariannya atas biji<br />

sawi untuk menghidupkan kembali anaknya, diceritakan dengan<br />

lengkap pada Dhp-a II 270-75; baca BL 2:257-60 dan Commentary<br />

on the Verses, pp. 222-24. Syair-syairnya pada Thi 213-23 tidak<br />

bersesuaian dengan syair-syair di sini.<br />

340. Pāda ab terbaca: Accantaṃ mataputtāmhi/Purisā etadantikā.<br />

Sebuah permainan kata yang sepertinya dimaksudkan antara<br />

dua pengertian sebagai “melewati kematian putraku.” Saya<br />

menerjemahkannya sesuai dengan kalimat dalam Spk: “’Aku telah<br />

melewati kematian putraku’ sebagai seorang yang kematian<br />

putranya telah berlalu dan selesai. Sekarang aku tidak akan pernah<br />

lagi menjalani kematian putraku … Akhir dari kematian putraku<br />

adalah akhir dari laki-laki. Sekarang adalah tidak mungkin<br />

aku mencari seorang laki-laki.” Etadantika juga muncul pada<br />

Thi 138b.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!