22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

4. Mārasaṃyutta (205)<br />

keheningan, suatu perenungan muncul dalam pikirannya…. Dan untuk<br />

ke dua kalinya, Māra si Jahat … … mengeluarkan suara keras,<br />

menakutkan dan mengerikan, seolah-olah bumi terbelah.<br />

Kemudian Yang Mulia Samiddhi, setelah memahami, “Ini adalah<br />

Māra si jahat,” berkata kepadanya dalam syair:<br />

489. “Aku telah meninggalkan keduniawian dengan penuh<br />

keyakinan<br />

Dari kehidupan rumah tangga dan menjalani kehidupan<br />

tanpa rumah.<br />

Perhatian dan kebijaksanaanku telah matang,<br />

Dan pikiranku terkonsentrasi baik.<br />

Ciptakanlah bentuk apa pun yang engkau inginkan,<br />

Tetapi engkau tidak akan pernah membuatku gemetar.” 307<br />

Kemudian, Māra si Jahat, menyadari, “Bhikkhu Samiddhi<br />

mengenaliku,” sedih dan kecewa, lenyap dari sana.<br />

23 (3) Godhika<br />

Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika, Sang Bhagavā sedang<br />

berdiam di Rājagaha, di Hutan Bambu, Taman Suaka Tupai. Pada saat<br />

itu, Yang Mulia Godhika sedang berdiam di Batu Hitam, di Lereng Isigili.<br />

Kemudian, selagi Yang Mulia Godhika sedang berdiam dengan tekun,<br />

rajin, dan teguh, ia mencapai pembebasan batin sementara,<br />

namun ia jatuh dari pembebasan batin sementara itu. 308 Untuk ke dua<br />

kalinya, selagi Yang Mulia Godhika sedang berdiam dengan tekun,<br />

rajin, dan teguh, ia mencapai pembebasan batin sementara, namun<br />

ia jatuh dari pembebasan batin sementara itu. Untuk ke tiga kalinya<br />

… Untuk ke empat kalinya … [121] … untuk ke lima kalinya … Untuk<br />

ke enam kalinya, selagi Yang Mulia Godhika sedang berdiam dengan<br />

tekun, rajin, dan teguh, ia mencapai pembebasan batin sementara,<br />

namun ia jatuh dari pembebasan batin sementara itu. Untuk ke tujuh<br />

kalinya, selagi Yang Mulia Godhika sedang berdiam dengan tekun,<br />

rajin, dan teguh, ia mencapai pembebasan batin sementara.<br />

Kemudian Yang Mulia Godhika berpikir: “Sudah enam kali aku<br />

jatuh dari pembebasan batin sementara. Biarlah aku menggunakan<br />

pisau.” 309

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!