22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

1. Devatāsaṃyutta: Catatan Kaki (381)<br />

kappa ini, Buddha Kassapa dan seterusnya—dan bahkan yang<br />

sebelumnya (pubbatar’ eva), yaitu Buddha Vessabhū dan seterusnya<br />

(dalam kappa sebelumnya), orang-orang baik, orang-orang<br />

berkuasa (sappurisā), memiliki kebijaksanaan, mengembangkan<br />

ketenangan dan pandangan terang dan mencapai Nibbāna.”<br />

70. Dalam pāda d, kita harus mengadopsi tulisan kata ganti āgantā<br />

dalam Be, Se, dan Ee2 sebagai lawan dari āgantvā dalam Ee1,<br />

yang meninggalkan kalimat tersebut dengan klausa yang tidak<br />

tuntas. Kami menemukan bahwa āgantā digunakan dalam makna<br />

āgāmi, dan anāgantā digunakan sebagai sinonim dari anāgāmi.<br />

(Sehubungan dengan itthattaṃ, “kondisi makhluk” pada AN I 63,<br />

30-64, 18.<br />

Spk: Mereka tidak datang dari alam Kematian, yaitu dari lingkaran<br />

kehidupan dengan tiga alamnya, menuju Nibbāna, yang<br />

adalah kondisi yang-tidak-kembali-lagi (apunāgamana), disebut demikian<br />

karena makhluk-makhluk tidak kembali dari Nibbāna.<br />

Seorang yang lengah dan terikat pada kenikmatan indria tidak<br />

dapat mencapainya.<br />

71. Identitas pembicara dari kalimat ini sulit ditentukan dari naskah<br />

ini. Saya mengikuti Ee2 dengan menganggapnya sebagai devatā<br />

lainnya. Walaupun banyak edisi membagi baris-baris kalimat<br />

seolah-olah itu adalah syair, namun tidak ada irama yang dapat<br />

dikenali dan sepertinya lebih mungkin dimaksudkan sebagai<br />

prosa. Ee2 tidak menomornya sebagai suatu syair.<br />

Spk mengatakan bahwa kesengsaraan (ogha) dalam baris pertama<br />

adalah penderitaan dari lima kelompok kehidupan, dan<br />

penderitaan (dukkha) dalam baris ke dua adalah bersinonim dengannya.<br />

Baris ke empat adalah kesimpulan: “dengan melenyapkan<br />

lima kelompok, penderitaan akan lingkaran kehidupan dilenyapkan.”<br />

72. Dalam pāda b, kata majemuk yang tidak lazim saṅkapparāga<br />

dikemas oleh Spk menjadi saṅkappitaeāga, “nafsu yang disengaja”.<br />

Mp III 407, 5 mengemasnya: saṅkappavasena uppannarāgo,<br />

“nafsu yang muncul karena kehendak (atau pikiran)”. Spk-pṭ<br />

menambahkan: subhādivasena saṅkappitavatthumhi rāgo, “nafsu

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!