22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

4. Mārasaṃyutta (201)<br />

tidak ada kontak-badan, dan landasan kesadarannya—tidak ada<br />

tempat bagimu di sana, Penjahat. Pikiran adalah milikmu, Penjahat,<br />

fenomena pikiran adalah milikmu, kontak-pikiran, dan landasan<br />

kesadarannya adalah milikmu; tetapi, Penjahat, di mana tidak ada<br />

pikiran, tidak ada fenomena pikiran, tidak ada kontak-pikiran, dan<br />

landasan kesadarannya—tidak ada tempat bagimu di sana, Penjahat.”<br />

[Mara:]<br />

484. “Yang mereka katakan ‘Ini milikku’,<br />

Dan mereka yang mengatakan sebagai ‘milikku’—<br />

Jika pikiran-Mu ada di antara hal-hal ini,<br />

Engkau tidak mungkin menghindar dariku, Petapa.”<br />

[Sang Bhagavā:]<br />

485. “Apa yang mereka katakan adalah bukan milik-Ku,<br />

Aku bukanlah satu di antara mereka yang mengatakan<br />

[milik-Ku].<br />

Engkau harus mengetahui demikian, O, Penjahat:<br />

Bahkan Jalan-Ku tidak terlihat olehmu.”<br />

Kemudian Māra si Jahat … lenyap dari sana. <br />

20 (10) Kekuasaan<br />

Pada suatu ketika, Sang Bhagavā sedang berdiam di antara penduduk<br />

Kosala di sebuah hutan kecil, di wilayah Himalaya. Kemudian,<br />

ketika Sang Bhagavā sedang sendirian dalam keheningan, sebuah<br />

perenungan muncul dalam pikiran-Nya sebagai berikut: “Mungkinkah<br />

mempraktikkan kekuasaan dengan benar: tanpa membunuh dan<br />

tanpa memengaruhi orang lain untuk membunuh. Tanpa merampas<br />

dan tanpa memengaruhi orang lain untuk merampas, tanpa bersedih<br />

dan tanpa menyebabkan kesedihan?” 298<br />

Kemudian Māra si Jahat, setelah mengetahui perenungan dalam<br />

pikiran Sang Bhagavā oleh pikirannya sendiri, mendekati Sang<br />

Bhagavā dan berkata kepada-Nya: “Yang Mulia, biarlah Bhagavā<br />

mempraktikkan kekuasaan dengan benar: tanpa membunuh dan<br />

tanpa memengaruhi orang lain untuk membunuh, tanpa merampas

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!