22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Tidak melalui ucapan, pikiran, atau jasmani.<br />

Setelah meninggalkan kenikmatan indria,<br />

Penuh perhatian dan pemahaman jernih,<br />

Ia seharusnya tidak melanjutkan jalan<br />

Yang menyakitkan dan berbahaya.”<br />

1. Devatāsaṃyutta (99)<br />

41 (1) Terbakar<br />

V. TERBAKAR<br />

Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika, Sang Bhagavā sedang<br />

berdiam di Sāvatthī, di Hutan Jeta, di Taman Anāthapiṇḍika. Kemudian<br />

pada larut malam, satu devatā dengan keindahan memesona,<br />

menerangi seluruh Hutan Jeta, mendekati Sang Bhagavā. Setelah<br />

mendekat, ia memberi hormat kepada Sang Bhagavā, berdiri di satu<br />

sisi, dan mengucapkan syair-syair ini di hadapan Sang Bhagavā:<br />

136. “Ketika rumah seseorang terbakar<br />

Peti yang dibawa keluar<br />

Adalah yang berguna,<br />

Bukan yang terbakar di dalam.<br />

137. “Maka ketika dunia terbakar<br />

Oleh [api] usia tua dan kematian,<br />

Seseorang harus mengeluarkan [kekayaannya] dengan<br />

memberi:<br />

Apa yang diberikan akan terselamatkan dengan baik. [32]<br />

<br />

139. 96 “Apa yang diberikan menghasilkan buah yang<br />

menyenangkan,<br />

Tetapi tidak demikian dengan apa yang tidak diberikan.<br />

Pencuri mengambilnya, atau raja,<br />

Terbakar oleh api atau hilang.<br />

140. “Kemudian pada akhirnya seseorang meninggalkan jasmani<br />

ini, bersama dengan harta miliknya.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!