22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

(386) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

eka tidak kembali ke kotoran yang telah ditinggalkan melalui<br />

jalan-jalan berturut-turut; nāga, karena mereka tidak melakukan<br />

berbagai jenis kejahatan.” Spk mencantumkan penjelasan<br />

singkat ini dan memberi rujukan kepada pembaca ke Nidd I<br />

201-2 untuk penjelasan lengkapnya. Baca juga Sn 522 yang memberikan<br />

etimologi serupa.<br />

“Seorang dengan penglihatan” (cakkhumā) adalah Sang Buddha,<br />

disebut demikian karena Beliau memiliki “lima mata” (baca<br />

n. 370).<br />

85. Spk: Syair ini merujuk pada mereka yang menerima perlindungan<br />

dengan menyatakan berlindung secara pasti<br />

(nibbematikasaraṇagamana). Spk-pṭ: Dengan perlindungan lokuttara<br />

ini yang dimaksudkan adalah (yaitu minimal pencapaian<br />

tingkat Memasuki-Arus). Tetapi mereka yang menyatakan berlindung<br />

pada Buddha melalui perlindungan lokiya (yaitu tanpa<br />

pencapaian kemuliaan) tidak akan pergi ke alam sengsara; dan<br />

jika ada kondisi yang mendukung, saat meninggalkan tubuh manusia,<br />

mereka akan bergabung dengan para deva.<br />

86. Kaki Sang Buddha terluka ketika sepupu-Nya yang jahat, Devadatta,<br />

berusaha membunuh-Nya dengan melemparkan batu ke<br />

arah Beliau di Puncak Gunung Nasar. Batu itu meleset tetapi<br />

pecahannya melukai kaki Sang Buddha sehingga mengucurkan<br />

darah. Kisah lengkap mengenai kejahatan Devadatta diceritakan<br />

dalam Vin II 184-203; baca juga Life of the Buddha, chap. 13,<br />

oleh Ñāṇamoli. Kejadian ini menjadi latar belakang bagi 4:13 di<br />

bawah. Menurut Spk, tujuh ratus deva yang datang menemui<br />

Sang Buddha termasuk semua deva penghuni Satullapa.<br />

87. Spk: Beliau disebut nāga karena kekuatan-Nya (baca n. 84);<br />

singa (sīha) karena tanpa-ketakutan; berdarah murni (ājāniya)<br />

karena pemahaman-Nya akan apa yang telah Ia pelajari<br />

(?byattaparicayaṭṭhena), atau karena Ia mengetahui apa yang benar<br />

dan apa yang salah; sapi pemimpin (nisabha) karena Ia tanpa<br />

tandingan; binatang pembawa beban (dhorayha) karena Ia membawa<br />

beban; jinak (danta) karena ia bebas dari perilaku menyimpang.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!