22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

6. Brahmasaṃyutta: Catatan Kaki (457)<br />

hanta, ‘seorang yang melampaui latihan’).” Walaupun turunan<br />

ini agak menimbulkan persoalan, karena kurangnya alternatif,<br />

saya menyesuaikan dengan kebiasaan sekarang dan menggunakan<br />

“mengejutkan” sebagai penekanan.<br />

Spk-pṭ mengatakan: “Syair-syair ini memiliki kualitas ‘mengejutkan’<br />

karena menunjukkan bahwa setelah memenuhi kesempurnaan<br />

(pārami) selama empat asaṇkhyeyya dan 100.000 kappa<br />

demi berbagi Dhamma dengan dunia dan para devanya, sekarang<br />

setelah Beliau mencapai tahta kerajaan Dhamma, Beliau<br />

ingin hidup nyaman. Adalah ‘ke-mengejut-kan’-kan’ ini yang ditekankan<br />

[oleh awalan negatif an-].”<br />

Von Hinuber berpendapat bahwa “anacchariyā mewakili Skt<br />

*an-aksar-ikā (baca “Anacchariyā pubbe assutapubbā,” dalam Selected<br />

Papers, pp. 17-24), tetapi argumentasinya bersandar pada<br />

asumsi bahwa pubbe assutapubbā akan berlebihan dan oleh karena<br />

itu, pubbe harus dianggap berlawanan dengan annachariyā<br />

yang disebutkan sebelumnya. Akan tetapi, asumsi ini, berlawanan<br />

dengan DN I 184,27-29 di mana kita menemukan pubbe …<br />

sutapubbā sebagai satu kesatuan. Yang menarik, tidak ada kata<br />

yang bersesuaian yang dapat ditemukan dalam versi Mvu dan<br />

Lalitavistara untuk peristiwa yang sama.<br />

366. Spk: Hidup dengan nyaman (appossukkatā, secara literal “bersemangat<br />

kecil”) berarti tidak berkeinginan untuk mengajar.<br />

Tetapi mengapakah batin-Nya begitu condong setelah Beliau<br />

bercita-cita untuk mencapai Kebuddhaan, memenuhi kesempurnaan,<br />

dan mencapai Kemahatahuan? Karena ketika Beliau<br />

merenungkan, ketebalan kekotoran makhluk-makhluk dan kedalaman<br />

Dhamma terlihat oleh-Nya. Juga, Ia mengetahui bahwa<br />

jika Ia cenderung untuk hidup dengan nyaman, Brahmā akan<br />

memohon kepada-Nya untuk mengajar, dan karena makhlukmakhluk<br />

menghormati Brahmā, hal ini akan menanamkan dalam<br />

diri mereka keinginan untuk mendengar Dhamma. Mengenai<br />

ussukka, baca n. 54.<br />

367. Brahmā Sahampati muncul dalam peran dramatis pada titik<br />

penting dalam pengajaran Buddha dan juga mengucapkan syair

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!