22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

(378) 1. Buku dengan Syair (Sagāthāvagga)<br />

ompok yang masing-masing terdiri dari seratus orang, secara<br />

bergiliran, ia memberikan perlindungan dan sīla kepada mereka,<br />

prosedur itu selesai persis pada saat kapal itu ditelan oleh<br />

lautan. Sebagai buah dari perbuatan baik terakhir mereka, semua<br />

orang itu seketika terlahir kembali di alam surga Tāvatiṃsa<br />

menjadi satu kelompok dengan pemimpin mereka sekali lagi<br />

menjadi pemimpin mereka. Mengetahui bahwa mereka telah<br />

mencapai keberuntungan itu berkat kebaikan pemimpin mereka,<br />

mereka datang ke hadapan Sang Bhagavā untuk memuji<br />

Beliau.<br />

60. Spk: Bagaikan minyak yang tidak diperoleh dari pasir, demikian<br />

pula kebijaksanaan tidak didapat dari yang lain, dari si dungu<br />

buta; tetapi bagaikan minyak diperoleh dari biji wijen, demikianlah<br />

seseorang mendapatkan kebijaksanaan dengan mempelajari<br />

Dhamma dari orang-orang baik dan dengan meneladani<br />

orang bijaksana.<br />

61. Saya menganggap Sātataṃ sebagai keterangan dari kata benda<br />

abstrak sāta. Akan tetapi, Spk menganggapnya sebagai kata keterangan<br />

dari satata, “terus-menerus”, yang sepertinya kurang<br />

memuaskan.<br />

62. Pariyāyena. Spk mengemasnya kāraṇena, “untuk suatu alasan”,<br />

yang tidak banyak membantu. Saya memahami intinya bahwa<br />

syair-syair mereka hanya benar untuk sementara, dapat diterima<br />

dari sudut pandang keduniawian. Syair Sang Buddha adalah<br />

pasti (sippariyāyena) karena menunjuk pada tujuan tertinggi.<br />

Baca perbedaan pariyāyena dan nippariyāyena pada AN IV 449-54.<br />

63. Noda (mala) itu adalah kekikiran itu sendiri; baca penjelasan<br />

umum dari umat awam yang dermawan sebagai salah satu<br />

yang “berdiam di rumah dengan pikiran yang bebas dari noda<br />

kekikiran” (vigatamalamaccherena cetasā agāraṃ ajjhāvasati).<br />

64. Spk: Mereka yang tidak mati di antara yang mati: Mereka yang tidak<br />

mati di antara mereka yang “mati” oleh kematian yang terdapat<br />

dalam kekikiran. Benda-benda milik seorang yang kikir adalah<br />

bagaikan milik orang mati, karena keduanya tidak membagikan<br />

benda-benda miliknya.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!