22.11.2014 Views

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

Samyutta Nikaya 1 – Sagatha Vagga (2.8 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

4. Mārasaṃyutta (197)<br />

mengajarkan, menasihati, menginspirasi, dan menggembirakan para<br />

bhikkhu … yang mengarahkan seluruh perhatian mereka pada<br />

khotbah itu. Aku akan mendekati Petapa Gotama untuk mengacaukan<br />

mereka.”<br />

Pada saat itu, sejumlah mangkuk dana diletakkan di ruang terbuka.<br />

Kemudian Māra si Jahat dalam wujud lembu jantan mendekati mangkuk<br />

dana itu. Kemudian salah satu bhikkhu berkata kepada bhikkhu<br />

lainnya: “Bhikkhu, Bhikkhu! Lembu itu akan memecahkan mangkukmangkuk<br />

dana itu.” Ketika hal ini dikatakan, Sang Bhagavā berkata<br />

kepada bhikkhu tersebut: “Itu bukan lembu, Bhikkhu. Itu adalah Māra<br />

si Jahat, yang datang untuk mengacaukan kalian.”<br />

Kemudian Sang Bhagavā, setelah memahami, “Ini adalah Māra si<br />

Jahat,” berkata kepada Māra si Jahat dalam syair-syair ini:<br />

478. “Bentuk, perasaan, dan persepsi,<br />

Kesadaran, dan bentukan-bentukan—<br />

‘Aku bukan ini, ini bukan milikku,’<br />

Demikianlah seseorang melepaskan kemelekatan<br />

terhadapnya. 289<br />

479. “Walaupun mereka mencarinya di mana-mana,<br />

Māra dan bala tentaranya tidak menemukannya:<br />

Seorang yang terbebas demikian, aman,<br />

Yang telah pergi melampaui segala belenggu.” 290 <br />

Kemudian Māra si Jahat … lenyap dari sana.<br />

17 (7) Enam Landasan Kontak<br />

Pada suatu ketika, Sang Bhagavā sedang berdiam di Vesāli, di Hutan<br />

Besar, di Aula Beratap Lancip. [113] Pada saat itu, Sang Bhagavā sedang<br />

mengajarkan, menasihati, menginspirasi, dan menggembirakan para<br />

bhikkhu dengan khotbah Dhamma sehubungan dengan enam landasan<br />

kontak. Dan para bhikkhu itu sedang mendengarkan Dhamma dengan<br />

tekun, memperhatikannya sebagai pokok penting, mengarahkan<br />

seluruh perhatian mereka pada khotbah itu.<br />

Kemudian Māra si Jahat berpikir: “Petapa Gotama sedang

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!